Header

Renungan Singkat || Karya Roh Kudus Bagi Kehidupan Orang Percaya - Kisah Para Rasul 1:8

 Karya Roh Kudus Bagi Kehidupan Orang Percaya

Siapa yang disini pernah menjadi ketua kelas? Ketika diantara kalian menjadi ketua kelas, pasti ada kepercayaan yang diterima oleh ketua kelas dari guru atau sekolah dimana dia menempuh pendidikan. Selain itu juga ketua kelas diberi otoritas untuk mengontrol atau menginfokan hal-hal penting yang sekolah ingin sampaikan. Seketika ketua kelas itu berbicara untuk menyampaikan sesuatu, tentu siswa/I lain mendengarkannya.

        Begitu juga dengan kuasa yang Roh kudus beri kepada kita sebagai orang percaya. Kita sebagai orang percaya diberi kuasa kalau Roh Kudus turun keatas kita dan kita menjadi saksi Tuhan disegala tempat (Yerusalem, Yudea, Samaria, Ujung Bumi). Kunci untuk menerima kuasa adalah percaya. Apakah diantar kita ada yang belum percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat?  Kalau belum, ayo mari kita akui dia sebagai Tuhan kita temen-temen.

Ketika kita percaya, maka kapasitas hidup kita tidak berhenti sampai percaya saya, tetapi kita juga mau orang-orang lain juga percaya sama seperti kita. Saya kasih contoh : ketika kita makan bakso, sate, nasi goreng yang enak, tentu temen-temen mau orang yang dekat dengan kita bahka orang sekitar kita merasakan makanan yang enak itu. Bagaimana caranya? Ya kita beritahu bahwa ada makanan yang enak banget. Terlebih ketika kita sudah menerima keselamatan yang begitu luar biasa dari Tuhan Yesus Kristus, maka seharusnya kita juga memberitakan keselamatan yang kita telah rasakan, agar temen-temen kita dapat merasakannya juga.

Kisah para rasul 1:8 mengingatkan kepada kita bahwa kita harus menjadi saksi Kristus. Dimana?

Yerusalem, kalau saya lihat Yerusalem adalah tempat yang dekat dengan lingkungan murid-murid pada saat itu. Berarti bisa juga kita artikan bahwa itu adalah keluarga kita. Karena orang yang terdekat dengan kita adalah keluarga kita masing-masing.

Lalu di Yudea, daerah yang banyak ditempati oleh orang percaya. Artinya apa, kita juga bisa beritakan itu untuk orang seiman kita, mungkin dia sudah mulai jarang kegereja, mungkin sedang banyak masalah. Tetapi tugas kita ayo memberitakan kabar baik tersebut.

Samaria, tentu kita tahu bahwa samaria adalah tempat dimana orang-orang Yahudi tidak bergaul dengan samaria, karena beda keyakinan, banyak penyembahan berhala ditempat itu. maka saya artikan bahwa kita juga perlu bersaksi untuk orang-orang yang tidak mengenal Allah yang sebenarnya atau dengan kata lain yaitu orang yang tidak percaya.

Ujung bumi, ini adalah kesimpulan dari daerah-daerah yang sudah kita bahas artinya, dimanapun kita berada mari kita beritakan kabar baik itu kepada semua orang.

Penjabaran:

Lalu bagaimana dengan kondisi saat ini? kita tahu bahwa Covid-19 masih melanda bangsa Indonesia sehingga se



mua kita dibatasi dengan keadaan seperti ini. Namun, kembali kepada firman Tuhan bahwa hambatan bukanlah sebuah alasan untuk kita tidak memberitakan kabar baik itu.  Rasul Paulus berkali-kali mengalami hambatan dalam penginjilan, tetapi dia tetap memberitakan injil dengan cara yang ada pada saat itu. Ketika dia dipenjara, Paulus menuliskan surat kepada jemaat-jemaatnya, ketika dia tidak ada uang dia bekerja, ketika dia diabaikan dalam memberitakan injil dia tidak menyerah begitu saja. Tentu hal ini yang harus kita teladani sebagai orang percaya, bahwa kondisi tidak boleh membatasi aksi untuk menjadi saksi. Artinya penginjilan harus tetap dijalankan.

Bagaimana caranya ditengah pandemik saat ini kita tetap bisa memberitakan Injil? Yaitu dengan cara memanfaatkan dunia digital yang berkembang saat ini seperti:

               Personal Chat

          Para penginjil bisa menyampaikan kabar baik melalui obrolan pribadi. Bisa saja melalui Wa, Line, SMS atau bahkan bisa langsung menghubungi melalui telepon. Tentu yang harus menjadi subtansi melalui obrolan prbadi adalah pemberitaan Injil yang disampaikan agar pendengar juga merasakan kabar baik yang diberitakan.

            

               Live Streaming (Youtube, Fb, Instagram)

            Live Streaming adalah konten video yang disiarkan secara langsung melalui internet tanpa adanya penundaan waktu tayangan. Live Streaming perlu dilakukan untuk mencapai sebuah goal atau tujuan, seperti memberi informasi kepada audience. Ini juga merupakan salah satu strategi digital untuk membantu menjangkau lebih banyak audience. Live Streaming biasanya dapat diakses melalui media sosial: Facebook, Instagram, Youtube.

            Gereja saat ini tentu perlu mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih, terlebih lagi saat keadaan seperti ini, setiap gereja tidak dapat melakukan ibadah secara tatap muka, tentu live streaming sangat membantu gereja dalam menjalankan penginjilan. Gereja-gereja dapat menayangkan kebaktian seperti biasa melalui live streaming. Sehingga membantu jemaat untuk tetap beribadah kepada Tuhan, mendengarkan kabar baik yang disampaikan, meskipun di rumah mereka masing-masing.

               Zoom Meeting

            Zoom telah menjadi aplikasi andalan yang digunakan untuk meeting saat ini. Hal ini disebabkan wabah Covid-19 yang terjadi saat ini, sehingga pekerjaan kantor, anak sekolah, mahasiswa dan yang lainnya menggunakan aplikasi ini guna untuk mencegah penyebaran virus yang mematikan tersebut.

            Di era pandemik saat ini, gereja juga dapat menggunakan aplikasi ini untuk acara kegiatan ibadah seperti biasa dilakukan saat tatap muka. Gereja bisa melakukan komsel, konseling, seminar, penginjilan, doa bersama dan lainnya dengan menggunakan aplikasi tersebut.

            Penulis yakin bahwa setiap hambatan yang dialami gereja saat ini memiliki solusi, asal saja gereja menyadari akan solusi yang diberikan. Dengan demikian zoom meeting merupakan salah satu solusi agar orang percaya tetap memiliki relasi yang baik dengan sesamanya.

               Tulisan-tulisan

            Di era pandemik seperti ini, tulisan-tulisan juga menjadi sarana untuk para penginjil dapat terus-menerus menyampaikan kabar baik. Paulus pernah mengalami hambatan dalam pelayanan misi, namun ia tetap melakukan misi yang Allah berikan kepadanya melalui tulisan-tulisan yang dibuatnya. Begitu juga dengan keadaan saat ini, para penginjil juga bisa menggunakan strategi tulisan untuk menyampaikan kabar baik. Seperti membagikan majalah rohani, buku renungan bahkan membagi-bagikan Alkitab ke daerah-daerah yang membutuhkan.

            Perkembangan zaman yang semakin maju, para penginjil juga dapat menyampaikan tulisannya melalui media sosial seperti pada beranda facebook, twitter, instagram, wordpress, blogspot dan lain sebagainya dengan menyampaikan kabar baik yang sesuai dengan kebenaran.

            Dengan demikian, tidak ada lagi hambatan yang dimiliki oleh para penginjil, gereja, orang percaya untuk menyampaikan berita Injil. Sebab semua sudah memiliki solusi yang baik untuk dilakukan.

               KESIMPULAN

Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"(Rom 10:14-15 ITB)[1]

 

Misi merupakan tugas yang Allah berikan kepada orang percaya. Setiap orang percaya diberi otoritas untuk memberitakan kabar baik yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Sebab tanpa ada yang memberitakan, orang sulit untuk mendengarkannya, dan jika mereka tidak mendengarkan tentu sulit untuk menerima keselamatan yang Allah berikan. Maka disitulah tugas orang percaya untuk memberitakan kabar baik tersebut.

Namun misi saat ini mendapatkan tantangan besar, dimana Virus Corona yang menyebar diseluruh dunia mengakibatkan para penginjil sulit untuk menyampaikan kabar baik secara tatap muka. Meskipun demikian, Injil harus tetap diberitakan melalui metode online yang sudah ada saat ini. Sehingga kabar baik tetap disampaikan dan banyak orang diselamatkan.

 

Lampiran Materi Pembelajaran Remedial

            Kepada siapakah orang percaya perlu bersaksi? Kis. 1:8.

Firman Tuhan Berkata “kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun keatasmu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan Yudea, dan Samaria sampai ke Ujung Bumi. Dengan demikian pemberitaan itu harus diberikan kepada semua orang tanpa terkecuali. 

Bersaksi berarti memberitakan kabar baik kepada orang lain. Ketika dirinya telah mengalami kebaikan Tuhan, berkat keselamatan yang telah diterimanya. Maka seyogyanya orang yang sudah mengalami keselamatan menceritakannya kepada orang lain.

Ketika Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia telah memberikan perintah kepada setiap murid-murid-Nya untuk pergi menjadikan semua bangsa murid-Nya. Dengan demikian, bersaksi adalah hal penting yang perlu dilakukan orang percaya, sebagai bukti bahwa dirinya telah melakukan perintah Tuhan Yesus.

Namun sekarang ini telah terjadi hambatan karena adanya wabah Covid-19 yang terjadi di bangsa Indonesia. Dunia nyata telah berubah menjadi dunia maya, sebab banyak kegiatan dilakukan melalui virtual. Tetapi hambatan bukanlah sebuah alasan untuk tidak memberitakan kabar baik kepada orang-orang. Banyak media yang bisa dipakai untuk memberi kesaksian seperti : Whatsapp, Line, Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Blogspot, Wordpress, dsb. Jadi, kita masih bisa untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang melalui media yang kita miliki saat ini.

 

Lampiran Materi Pembelajaran Pengayaan

Pelajaran I : Karya dan Kuasa Roh Kudus

·         Kisah Para Rasul adalah teks Perjanjian Baru yang ditulis oleh dokter Lukas. Para teolog mempercayai bahwa ayat pertama dipasal pertama bukti bahwa dokter Lukaslah yang menulis Kisah Para Rasul.

·         Kisah Para Rasul adalah cerita rasul-rasul dalam perjalanan misinya ke berbagai daerah atau dalam bahasa Yunani yaitu διασπορά” yang berarti menyebar atau menabur benih. Tidak hanya itu, sesungguhnya Kisah Para Rasul juga sedang menceritakan karya Roh Kudus bagi kehidupan Para Rasul. Jika disebut istilah sejarah, Kisah Para Rasul inilah sejarah, karena menceritakan banyak hal tentang Karya Roh Kudus bagi orang percaya. Roh Kudus memberikan kuasa untuk memberitakan kabar baik tersebut.

·         Kata “kuasa” dalam teks bahasa asli (bahasa Yunani) yaitu δύναμιν “dunamin” atau power. NIV juga menterjemahkan power dalam teks ini. Arti kata power yaitu kuasa, kemampuan, daya, kekuatan, wewenang. Dengan demikian bahwa setiap orang percaya tidak ada alasan untuk berkata tidak, karena wewenang atau kekuatan itu sudah diberikan kepadanya.

 

 

.....................

 



[1]Roma 10:14-15

Post a Comment

0 Comments