“Studi Analisis Surat Ibrani 5:11”
ANALISA SUMBER
Penulis
surat Ibrani tidak mencantumkan namanya dan tidak memberi salam dibagian awal
surat ini. Surat ini juga tidak menunjukan alamat yang dituju seperti
surat-surat lainnya. Menurut Klemens dan Origen pada abad awal mempertahankan
tradisi bahwa Paulus adalah penulis Ibrani, meskipun mereka juga mengenali
kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam pandangan tersebut. Klemens berpendapat
bahwa Paulus menulis surat dengan menggunakan bahsa Ibrani lalu diterjemahkan
oleh Lukas dan surat ini ditunjukan kepada orang-orang Ibrani karena memiliki
prasangka kuat terhadapnya, maka karena itu ia tidak menuliskan namanya.[1]
Walaupun demikian, ada beberapa observasi untuk menyimpulkan siapa penulisnya.
a. Pasal 13 dimulai ayat 18 menjelaskan bahwa Paulus yang
menulis surat Ibrani. Penulis minta supaya orang-orang Ibrani mendoakanya,
supaya Paulus kembali kepada mereka. Hal ini merupakan kebiasaan Paulus dalam
surat-suratnya.
b. Dalam pasal 10:30 penulis Ibrani ini mengutip tulisan
Paulus dalam Roma 12:9. Penulis itu juga sering membahas tentang orang-orang
yang mendapat hukuman.
c. Pasal 10:38 penulis Ibrani mengutip Habakuk 2:4, begitu juga dengan Paulus dalam Galatia 3:11.
Ia mengutip perkataan nabi Habakuk sesuai seperti yang dikutip oleh penulis
Ibrani.
Sebenarnya Surat Ibrani dapat
berhasil masuk kedalam Perjanjian Baru atas dasar keagungannya sendiri. Tetapi
untuk benar-benar dimasukan ke dalam Perjanjian Baru Surat tersebut harus
dimasukan ke dalam surat-surat Paulus, hal ini terjadi karena tidak ada
seorangpun yang mengetahui bahwa siapa penulis kitab ibrani ini. Tetapi dalam
observasi tersbut diatas, saya meyakini bahwa penulisnya adalah Paulus
meskipun banyak juga yang tidak
mengakuinya.
Tanggal penulisan Surat Ibrani
sekitar abad pertengahan awal sekitar kurang lebih 60-70. Alamat yang dituju
tidak terlalu pasti apakah benar-benar kepada penduduk Ibrani langsung atau
bukan. Karena tidak ada bukti mengenai Alamat penulisannya.[2]
Keadaan dan kondisi sekitar
berdasarkan surat ini, maka kelihatannya sidang pembaca merupakan sekelompok
orang Kristen dari angkatan kedua atau ketiga. Penulis juga meyakini para
pembaca bahwa Yesus adalah penyataan Allah yang tertinggi (Mesias) dan bahwa Kekristenan menggantika kebudayaan Yahudi.
Karena pada saat itu banyak orang percaya yang balik ke agama Yahudi. Jenis
tulisan ini membuktikan bahwa Surat Ibrani masuk dalam kesejarahan juga.
Dengan demikin saya dapat menyimpulkan bahwa surat ini ditulis oleh Paulus.
Karena dia juga sangat memahami hukum Taurat didalam agama Yahudi.
ANALISA LATAR BELAKANG
Surat Ibrani di latarbelakangi
pola kehidupan orang-orang bukan Yahudi yang bertumbuh pesat, yang terlepas
dari Yudaisme baik dalam sifat maupun keyakinannya. Orang-orang Yahudi masih berpegang
pada pelaksanaan hukum secara ketat, meskipun mereka percaya bahwa keselamatan
datang dari Yesus, Sang Mesias. Orang Yahudi adalah bangsa yang menutup diri,
mereka tidak terima bangsa-bangsa lain, karena kejatuhan Yerusalem dalam tahun
70 sehingga terjadi perpecahan pada bangsa tersebut.[3] Latar
belakang masyarakat yaitu semua orang Kristen, yang mempercayai keselamatan
datang dari Kristus, namun ada juga yang masih menganut paham hukum Taurat
sehingga mereka belum mengerti sesungguhnya tentang Kristen. Seperti dalam Ibrani 5:11-14 yang
menjelaskan orang-orang disana masih seperti anak kecil yang memerlukan susu
karena tidak mengerti tentang kebenaran yang sesungguhnya. Kemungkinan
masyaraknya yaitu orang Yahudi yang beragama Kristen teapi masih terikat hukum
Taurat. Banyak penafsiran kuno, dan beberapa penafsiran kuno, dan beberpa
tafsiran modern yang menganggap bahwa penerima surat ini berada di Palestina,
bahkan mungkin di Yerusalem.[4]
Latar belakang politik yaitu
bangsa-bangsa tidak diterima masuk kedalam politiknya atau tidak mau bekerja
sama dengan bangsa lain, hal ini terjadi ketika kejatuhan Yerusalem pada tahun
70 yang membuat perpecahan terjadi.
Latar belakang budaya yaitu
orang-orang Yahudi masih menggunakan hukum taurat dengan ketat. Semua orang
Kristen percaya pada kekuasaan ilahi dari Kitab Suci Perjanjian Lama dan
menggunakannya sebagai dasar iman serta perbuatan mereka. Seharusnya mereka
berpaling dari hukum Taurat kepada kasih karunia. Bila Yudaisme terpaksa harus
melepaskan sarana-sarana pengungkapan lahirnya ini, maka yang tinggal hanyalah
ibadah kepada Tuhan melalui penyelidikan hukum-hukumnya dan dengan demikian
sistem hukumnya akan menjadi lebih kuat daripada semula. Jadi kalua mereka
memegang hukum Taurat berarti mereka meninggalkan Kristus.[5]
Latar belakang hukum aturan
yaitu mereka masih menggunakan hukum Taurat sehingga mereka juga melupakan bahw
kasih karunia yang telah menyelamatkannya.
Latar belakang geografis, jika
penulis tidak diketahui maka sulit memastikan asal mula geografisnya.
Satu-satunya petunjuk eksplisit ditemukan dalam 13:24 “terimalah salam dari
kamu saudara-saudara di Italia. Ini mungkin membuktikan bahwa letak
geografisnya untuk orang percaya di Ialia, tetapi kita tidak dapat menentukan
dari mana surat itu di kirimkan.[6]
Dengan demikian saya menyimpulkan bahwa hal yang melatar belakangi
penulisan ini karena orang-orang Yahudi masih berpatokan dengan hukum Taurat
sehingga menghilangkan kesederhanaan Injil yang diberikan kepada setiap orang
percaya.
ANALISA REDAKSI
Gagasan dan tujuan utama dari
surat Ibrani ini yaitu pengarang surat ini ingin mengatakan bahwa Tuhan Yesus
adalah Penyataan Allah secara mutlak sekaligus sebagai anak Allah. Yang
melebihi kemutlakan Musa dan para Malaikat (Ibr 1,2:5 – 3:6) Kristus adalah
Imam Besar yang sebenarnya (Ibr. 4:4;10:18). Imamat yang telah lalu sebagai
bayangan Tuhan Yesus dan disempurnakan dalam diri Kristus.[7]
Dengan demikian saya menyimpulkan bahwa pengaran ingin orang Kristen yang
sudah percaya kepada Kristus, berpegang kepada kasih karunia, bukan konsep
perbuatan.
Dari ketiga analisis diatas,
saya dapat menyimpulkan bahwa Paulus ingin orang-orang yang sudah menjadi
Kristen itu mengerti tentang kasih karunia yang Tuhan Yesus telah berikan
kepada setiap orang percaya melalui pengorbanannya di kayu salib.
KATA |
PARSING |
LEKSIKAL |
καὶ |
Kata
Keterangan |
Dan |
γὰρ |
Kata Hubung |
Karena, seperti, sebab |
ὀφείλοντες |
Kata Kerja
partisip, kini aktif, Nom, M, jmk |
Berhutang, sebaliknya,
seharusnya |
εἶναι |
Kk,
infinitive, kini, aktif |
Saya |
διδάσκαλοι |
KB, Maskulin,
jmk |
Pengajar, guru |
διὰ |
K.Depan, akus |
Selesai |
τὸν |
Artikel |
Itu |
χρόνον |
K.Benda, akus,
M, tgl |
Berkesempatan |
πάλιν |
K. Keterangan |
Selanjutnya |
χρείαν |
K.Benda, akus,
F, tgl |
Perlu |
ἔχετε |
K.k, ind, kini
aktif, orang ke 2 jamak |
Memiliki, mempunyai |
τοῦ |
Artikel |
Itu |
διδάσκειν |
k.kerja,
infinitive, Kini, aktif |
Mengajar |
ὑμᾶς |
K. Ganti,
tunggal, akus, jmk |
Kamu |
τινὰ |
K. Sifat,
akus, Netral, tgl |
Sesuatu, pasti, |
τὰ |
Artikel |
Itu |
στοιχεῖα |
k. Benda,
akus, netral, jmk |
Unsur-unsur, dasar |
τῆς |
Artikel |
Itu |
ἀρχῆς |
K. Benda,
genetif, F, tunggal |
Memulai, mulai |
τῶν |
Artikel |
Itu |
λογίων |
K. Benda,
genetif, netralm jamak |
Berkata, bersabda |
τοῦ |
Artikel |
Itu |
θεοῦ |
K. Benda,
genetif, M, tunggal |
Tuhan |
καὶ |
Kata
penghubung |
Dan |
γεγόνατε |
Kata kerja
indikatif |
Menjadi |
χρείαν |
K.Benda akus,
feminim, tunggal |
Keperluan, kebutuhan |
ἔχοντες |
K. kerja,
partisip, kini aktif, nom, maskulin, jmk |
Memiliki, mempunyai |
γάλακτος |
K. Benda
genitif, netral, tunggal |
Susu |
[καὶ] |
Kata
penghubung |
Dan |
οὐ |
K.keterangan |
Tidak |
στερεᾶς |
K. Sifat,
genetif, feminim, tunggal |
Keras, sukar |
τροφῆς |
K. Benda,
genetif, feminism, tunggal |
Makanan |
ANALISA GRAMATIKAL SURAT IBRANI
5:11
ANALISA KOMPARASI TERJEMAHAN
Penerjemahan
ke dalam berbagai versi Alkitab, dalam surat Ibrani 5:12. Oleh sebab itu, hal
ini bertujuan untuk mencari makna kata, berikut disajikan beberapa versi
terhadap teks Ibrani 5:12. Adapun terjemahan tersebut diantara lain sebagai
berikut:[8]
1.
Berdasarkan versi Terjemhan Baru versi
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) adalah “Sebab
sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar,
kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu
masih memerlukan susu, bukan makanan keras.”
2.
Berdasarkan versi Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) adalah “Sebenarnya sudah waktunya bagimu untuk menjadi guru, tetapi nyatanya kalian
masih perlu belajar dari orang lain tentang asas-asas pertama ajaran Allah.
Kalian belum dapat menerima makanan yang keras; kalian masih harus minum susu
saja.”
3. Berdasarkan versi Terjemahan New King James Version 1982 (NKJV)
adalah “For though by this time you ought to be teachers, you
need someone to teach you again
the first principles of the oracles of God; and you have come to need milk and
not solid food.”
4.
Berdasarkan versi Terjemahan New
Internasional Version (NIV) adalah “in fact, though by this time you ought to be teachers,
you need someone to teach you the elementary truths of God's word all over
again. You need milk, not solid food!”
5.
Berdasarkan versi Terjemahan bahasa
Yunaninya (BGT) adalah “καὶ γὰρ ὀφείλοντες εἶναι διδάσκαλοι
διὰ τὸν χρόνον, πάλιν χρείαν ἔχετε τοῦ διδάσκειν ὑμᾶς τινὰ τὰ στοιχεῖα τῆς ἀρχῆς
τῶν λογίων τοῦ θεοῦ καὶ γεγόνατε χρείαν ἔχοντες γάλακτος [καὶ] οὐ στερεᾶς τροφῆς.”
6.
Berdasarkan versi
Terjemahan bahasa Yunaninya (BNT) adalah “καὶ γὰρ ὀφείλοντες εἶναι διδάσκαλοι
διὰ τὸν χρόνον, πάλιν χρείαν ἔχετε τοῦ διδάσκειν ὑμᾶς τινὰ τὰ στοιχεῖα τῆς ἀρχῆς
τῶν λογίων τοῦ θεοῦ καὶ γεγόνατε χρείαν ἔχοντες γάλακτος [καὶ] οὐ στερεᾶς τροφῆς.”
Dari
beberapa versi terjemahan yang dirujuk, maka secara umum memiliki makna yang
sama yaitu “Orang-orang Ibrani sudah lama menjadi Kristen dan sudah seharusnya
menjadi pengajar tetapi karena ketidak mengertiannya tentang ajaran-ajaran penyataan
Allah maka masih perlu diajarkan kembali.
ANALISIS STRUKTURAL
TERJEMAHAN
LEKSIKAL
Sebab seharusnya, melalui
waktu kamu adalah pengajar-pengajar. Tetapi kamu masih perlu ada orang yang
mengajar lagi prinsip-prinsip dasar sabda Allah, kamu masih memerlukan susu,
bukan makanan keras.
KESIMPULAN
Jadi
dari semua analisis diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa Paulus ingin
orang-orang yang sudah menjadi Kristen itu mengerti tentang kasih karunia yang
Tuhan Yesus telah berikan kepada setiap orang percaya melalui pengorbanannya di
kayu salib. Tetapi faktanya mereka masih belum memahami sepenuhnya tentang
kasih karunia tersebut, maka mereka perlu diajari hal-hal yang paling dasar
agar mereka lebih mengerti tentang kasih karunia yang Tuhan telah berikan
melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.
[1]D.
A Carson & Dauglas J. Moo, An
Introduction To The New Test Ment, (Malang : Gandum Mas, 2016), 704
[2]E.T.
Merrill. Essays in Early Christian
History. (1924). 217
[3]Merril
C. Tenney, Surve Perjanjian Baru (Malang:
Gandum Mas, 2003), 439.
[4]
D. A Carson & Dauglas J. Moo, An
Introduction To The New Test Ment, 712
[5]Merril
C. Tenney, Surve Perjanjian Baru, 439-441
[6]
D. A Carson & Dauglas J. Moo, An
Introduction To The New Test Ment, 708
[7]Drie
S. Brotsudarmo, Pengantar Perjanjian Baru
(Yogyakarta: Andi, 2017), 249
[8][8]Versi-versi
terjemahan diambil dari Software, BibleWorks-Version
8.0.012g.
0 Comments