Nehemia Kembali Ke Yerusalem
Dapat
dipastikan bahwa ini adalah usaha resmi meminta pertolongan Nehemia, pejabat
penting yang mempunyai keleluasaan mendekati raja Persia. Suatu percobaan untuk
membangun kembali tembok di Yerusalem, yang tentu adalah yang disebut dalam
Ezra 4:7-23, sudah gagal dan orang Yahudi sangat memerlukan teman berkedudukan
tinggi.
Riwayat Nehemia
Riwayat ini memulai kenang-kenangan Nehemia, salah satu karya terkemuka diantara riwayat-riwayat Nehemia yaitu hidup sendiri pada zaman purba, Bulan Kislew adalah bulan ke-9. Tahun kedua puluh; bukti penggalian arkeologis memastikan, bahwa penanggalan ini adalah pada masa pemerintahan Artahasta I (pengantar Ezra tentang penanggalan kembalinya Nehemia). Tapi ada suatu kesilapan penyalin ayat pertama. Nehemia bertujuan ingin membangun tembok kembli, dalam pasal kedua tembok Yerusalem. Nehemia bertekad untuk membangun kembali tembok Yerusalem, dia menyelidiki persiapan untuk membangunnya kembali, Nehemia pun menyusun secara terperinci setiap rencana yang akan dilakukannya untuk membangun tembok Yerusalem. Nehemia menyelidiki secara diam-diam, agar mampu menghadapi setiap lawan.
Dorongan Nehemia Untuk Membangun Kembali Tembok Yerusalem
Sekarang
Nehemia dapat berbicara berdasarkan pengalaman pribadi. Tapi dapat dipastikan,
bahwa unsur terbesar dalam himbauannya kepada bangsa itu ialah kesaksiannya
yang menarik perhatian mengenai cara, dengan mana Allah mengendalikan soal
sampai saat itu. Bayangan perlawanan pun mulai muncul karena Sanbalat memiliki
pelapor-pelapor di Yerusalem. Ketika itu Nehemia menghadapinya dengan iman yang
kuat pada Allah yang hidup, Nehemia tidak mengandalkan dirinya sendiri
melainkan meminta kekuatan yang dari Tuhan.
Daftar Pembangunan
Tidaklah
pasti apakah Nehemia penulis dari bagian ini. Besar kemungkinan daftar ini
telah disimpan di Bait Suci dan kemudian dimasukan oleh penulis. Hanya para
pemimpin dari ke-42 kelompok itu yang disebut namanya. Nama Ezra tidaklah
disebut, jadi diragukan apakah ada salah seorang dari mereka yang kembali
bersama dia dapat dikenali dengan tepat. Hal ini bukanlah bukti yang menentukan,
bahwa Ezra dan kawan-kawannya kebali sesudah Nehemia. Mereka yang disebut
namanya, pada umumnya adalah warga Yerusalem yang menetap. Tembok diselesaikan
kendati ada penentangan
Perlawanan Dengan Ejekan 4:1-6
Sanbalat
mengejek orang Yahudi ketika mereka ingin membangun kembali, serangan mereka
dengan mengolok-olok atau ingin merendahkan orang Yahudi.
Perlawanan Dengan Ancaman Perang
Senjata 4:7-23
Mereka
ingin mengacaukan pembentukan tembok itu. rencana Nehemia untuk membangun
tembok itupun memiliki tantangan, orang Yahudi diejek-ejek dengan Sanbalat.
Tetapi Nehemia pun tidak memikirkan hal demikian, karena dia percaya dan
mengimani akan dibangunnya tembok itu kembali. Pembentukan terjadi lewat orang
lain dalam kehidupan Nehemia, tetapi kita percaya ketika kita mau dibentuk maka
akan terjadi hasil yang diharapkan sesuai iman yang mereka miliki.[1]
Pembangunan Kembali
Dalam Nehemia 6:15-16, " Selesailah
tembok itu pada tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari.
Ketika semua musuhnya mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekelilingnya.
Mereka sangat kehilangan muka dan menjadi sadar, Nehemia
adalah orang Yahudi di kerajaan Persia. Ketika mendengar kabar bahwa Bait Allah
di Yerusalem sedang dibangun kembali, ia sangat khawatir karena tidak ada
tembok yang melindungi kota itu. Nehemia memohon Allah untuk memakainya sebagai
alat untuk menyelamatkan Yerusalem.
Allah
mengabulkan doanya dengan melunakkan hati raja Persia, Artahsasta, yang tidak
hanya memberi persetujuannya, tetapi juga menyediakan kebutuhan proyek
tersebut. Nehemia diperbolehkan raja untuk kembali ke Yerusalem, di mana ia
dilantik menjadi gubernur. Di tengah penolakan, tembok Yerusalem akhirnya bisa
dibangun dan musuh mereka pun terdiam. Bangsa Israel, yang mendapatkan
inspirasi dari Nehemia, memberi perpuluhan dari penghasilan mereka, persediaan
mereka, dan kekuatan mereka untuk menyelesaikan tembok itu dalam 52 hari,
meskipun menghadapi banyak perlawanan. Kekompakan membangun tembok ini
tidak bertahan lama, karena Yerusalem kembali murtad ketika Nehemia
meninggalkan kota itu untuk beberapa waktu. Setelah kembali 12 tahun kemudian,
ia menemukan temboknya masih kuat tetapi bangsanya lemah.
[2]
Nehemia
memiliki relasi yang baik dalam usaha membangun tembok Yerusalem, dalam proses
pembentukan rohani perlu relasi yang baik. Relasi itu ditunjukan kepada Tuhan,
sesama, lingkungan. Relasi kepada Tuhan yaitu memiliki hubungan yang baik
kepada Tuhan dengan berdoa untuk menyelamatkan bangsa Israel dari serangan
lawan dengan cara membangun tembok, Nehemia tidak mengandalkan kekuatannya
sendiri tetapi juga mengandalkan Tuhan. Relasi dengan sesama ditunjukan kepada
pembaca ketika Nehemia memiliki hubungan yang baik kepada raja Persia, walaupun
raja Persia keras hati tetapi Nehemia terus berusaha dengan cara berdoa
sehingga Tuhan sendiri yang melunakan hati raja Persia itu. relasi dengan
lingkungan yaitu bahwa Nehemia mau bangsa Israel tidak diserang oleh Sanbalat,
dengan cara membuat tembok. Ketiga relasi ini tidak dapat dipisah-pisahkan
dalam pembentukan rohani Nehemia.
Tuhan
memberikan keselamatan bagi orang Israel tetapi tidak hanya sampai situ,
Nehemia pun perlu bertanggungjawab atas setiap pemberian yang Allah berikan
kepadanya dengan cara bekerja, berusaha, tanpa usaha dipastikan tembok itupun
tidak akan jadi. Maka karena itu Nehemia bertanggungjawab sehingga tembok itu
dibangun kembali, pastinya atas penyertaan Tuhan juga atas pekerjaan mereka.
Jadi setiap orang percaya harus terus-menerus bertangungjawab atas pemberian Allah,
karya Allah didalam hidupnya.
KESIMPULAN
Karya
Allah yang membuat tembok itu bisa dibangun kembali, Allah memberikan dorongan
kepada setiap orang percaya, tetapi orang percaya pun perlu bertanggungjawab
atas setiap karya yang Allah berikan, Nehemia membuktikan bahwa dia pun
bertangungjawab atas karya yang Allah berikan dengan berusaha dan bekerja
sehingga dia dapat membangun tembok itu kembali. Bahkan tembok itu pun selesai
dibangun dengan cepat.
Dalam
kehidupan orang percaya perlu bertanggungjawab atas karya yang Allah berikan.
0 Comments