Header

TEOLOGI PERJANJIAN BARU LEON MORIS TENTANG SURAT-SURAT PAULUS

  


 

BAGIAN PERTAMA

TULISAN-TULISAN PAULUS

            Paulus merupakan seorang yang sangat luar biasa. Karya pelayanannya yang sangat luas dan efektif menjadi lebih mudah oleh karena ia akrab dengan dua dunia, yaitu dunia agama Yahudi dan dunia Helenisme bahkan bisa juga memiliki dunia Romawi. Ia seorang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin (Roma 11:1; bdk II Korintus 11:22), suatu hal yang jelas dia banggakan (Filipi 3:4-6).  Paulus sangat menghargai darah Yahudinya, dia memandang Israel sebagai pemilik “kemuliaan” (Roma 9:4; II Korintus 3:7). Berbeda dengan orang yang berpindah agama dan langsung membenci agamanya yang dulu. Paulus adalah orang Kristen tulen, tetapi ia juga seorang Yahudi yang tulen.

            Paulus adalah seorang warga negara Romawi (Kis 16:37; 22:25-28). Sebagai warga negara Romawi ia terkenal karena ia naik banding kepada Kaisar (Kis 25:11). Karena kewarganegaraan ini juga  mendesak agar orang-orang Romawi taat kepada pemerintah (Roma 13:1-7) da menganjurkan supaya orang berdoa bagi para raja dan bagi semua penguasa (I  Timotius 2:1-3). Jelas bahwa Paulus menghargai warisan yang ia miliki, baik Yunani maupun Romawi.

            Meskipun ia seorang Yahudi, Paulus membuktikan bahwa ia dipanggil untuk bekerja terutama di tengah bangsa-bangsa lain di dunia ini. Ia adalah rasul bagi orang-orang bukan Yahudi (Roma 11:13).

            Mengenai kehidupan Paulus, sering terjadi berdebatan khususnya mengenai tulisan-tulisan yang dibuatnya. Banyak para ahli yang menyatakan bahwa surat-surat Paulus tidak berasal dari rasul Paulus. Cukup banyak para ahli yang meragukan surat Efesus dan surat Kolose, sedangkan Surat kedua Tesalonika juga ditolak oleh beberapa ahli.

            Namun orang Kristen tidak boleh terpengaruh dengan pandangan mereka. Surat ini nyata ditulis oleh rasul Paulus pada masa awal gereja. Meskipun ada keragu-raguan mengenai tahun penulisan beberapa surat, surat Paulus yang pertama, yang masih kita miliki sekarang, pasti sudah ditulisnya sekitar dua puluh tahun sesudah Yesus disalibkan dan kebanyakan surat-suratnya diselesaikan dalam kurun waktu beberapa tahun saja.

            Tulisan Paulus sudah teguh dan kokoh pada abad pertama, kurang dari 20 tahun sejak Yesus mati. Penulis-penulis sesudah Paulus menambah banyak hal, akan tetapi teologi Paulus itu kaya dan padat. Dengan demikian, cukup sulit jika ada yang membantah tulisan-tulisan yang sudah dikanonisasi dalam Alkitab. Karena memiliki bukti kuat dalam tulisannya tersebut.

1.      ALLAH SEBAGAI PUSAT SEGALANYA

Paulus menaruh perhatian yang amat besar kepada Allah. Kebanyakan orang beranggapan bahwa seorang penulis PB akan menulis tentang Allah dan anggapan ini tidak akan salah. Akan tetapi, pada umumnya kita tidak menyadari bahwa Paulus menggunakan nama Allah dengan amat sering. Penggunaan nama Allah olehnya sungguh-sungguh luar biasa. Paulus mengacu pada Allah jauh lebih sering daripada penulis PB berasal dari Paulus.

a.      Allah Esa Yang Mulia

Sama seperti setiap orang Yahudi yang saleh, Paulus adalah seorang penganut monoteisme yang teguh; hanya ada dan hanya dapat ada satu Allah (Roma 3:30; I Korintus 8:4, 6) Allah yang esa dipandang sebagai Bapa bangsanya. (Roma 1:7; I Korintus 1:3), dan Bapa tersebut jelas adalah Allah yang mahaagung. Segala kekayaan, hikmat dan pegetahuan yang dalam adalah milik-Nya (Roma 11:33).

b.      Predestinasi

Paulus terus menandakan bahwa kehendak Allah sedang terlaksana; ia berbicara tentang hal ini berulang kali (misalnya Roma 1:10; 12:2). Inti kebenaran agama Kristen adalah bahwa Kristus telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, dan Dia melakukannya menurut kehendak Allah dan Bapa kita (Galatia 1:4), suatu gagasan yang berulang kali diungkapkan ragam hikmat Allah sesuai dengan maksud abadi yang tela dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

c.       Allah Akan Menghakimi

Paulus sering mengatakan bahwa perbuatan-perbuatan jahat tercatat di hadapan Allah. Misalnya, orang-orang yang membanggakan hukum Taurat namun melanggarnya tidak hanya menjadi orang-orang munafik dan meremehkan hukum Taurat, tetapi mereka juga tidak menghormati Allah (Roma 2:23); mereka menyebabkan nama Allah dihujat (ayat 24). Kalau Allah menghendaki supaya melakukan perbuatan baik, itu berarti bahwa Ia tidak bersikap acuh tak acuh terhadap cara hidup kita. Suatu hari Dia akan memanggil kita untuk memberikan pertanggungjawaban atas diri kita (Roma 3:19).

d.      Kasih Allah

Paulus memandang Allah sebagai Allah yang mahaagung, Allah yang menciptakan segala sesuatu dan yang sedang melaksanakan rencana-rencana-Nya di dalam ciptaanm dan tanpa mengenal belas kasihan menghukum mereka yang mencoba menghalangi rencana tersebut. Namun tidak bisa di pungkiri bahwa Dia juga memiliki kasih yang begitu besar. Keadilan dan kasih dapat dipertemukan melalui korban-Nya dikayu salib.

e.       Keselamatan Dari Allah

Allah yang kasih-Nya begitu mendalam tidak akan membiarkan orang-orang berdosa binasa. Seluruh teologi dan pengalaman religious Paulus sepenuhnya didasarkan pada apa yang telah dikerjakan Allah di dalam Kristus demi keselamatan manusia. Allah yang mengawalinya, sebab misteri penjelmaan berasal dari Allah; Ia mengutus Anak-Nya (Roma 8:3; Galatia 4:4).

f.       Kehidupan Orang Kristen

Allah dipandang aktif berkarya berbagai aspek kehidupan bersama dari orang-orang yang sudah diselamatkan. Jemaat adalah jemaat Allah ( I Korintus 1:2: 10:32; 11:22; 15:9). Bentuk jamak “jemaat-jemaat Allah” dalam I Korintus 11:16; I Tesalonika 2:14; II Tesalonika 1:4).

g.      Kerajaan Allah

Injil-injil sinoptis berbicara banyak mengenai “Kerajaan Allah” meskipun ini bukan topik favorit Paulus, tema itu dijumpai juga dalam tulisan-tulisannya. Ia mengatakan bahwa kerajaan ini bukanlah soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran dan yang semacam itu (Roma 14:17). Dengan kata lain, kerajaan itu menyangkut soal kualitas atau sifat yang direstui Allah dan bukan soal keinginan manusiawi.

2.      YESUS KRISTUS TUHAN KITA

Banyak orang Kristen biasa menyebut Juruselamat dengan “Kristus,” tetapi kebanyakan orang sama sekali tidak menyadari bahwa kebiasaan tersebut diwarisi oleh Paulus. Berbeda dengan para penulis PB lainnya, Paulus sering menggunakan “Kristus.” Dari 529 kali penggunaan gelar itu dalam PB, 379 kali terdapat pada surat-surat Paulus; jadi proporsi Paulus itu luar biasa, yakni sedikit dibaah 72%. Jumlah tertinggi dalam suatu kitab PB di luar tulisan Paulus adalah 25 kali dalam Kisah Para Rasul (sedangkan Paulus menggunakannya 65 kali dalam Surat Roma, yang lebih singkat). Jelas Paulus sangat berbeda dengan para penulis PB lainnya dalam penggunaan nama itu.

Paulus juga sering menggunakan nama manusiawi yaitu “Yesus”. Ia memakai sebanyak 214 kali (Lebih sering dari penulis lainnya, kecuali Yohanes). Paulus memakai gelar “Tuhan” 275 kali). Ia juga menyebut Yesus “Anak Allah” sebanyak 4 kali dan 13 kali menulis “Anak-Nya sendiri” atau yang semacam itu. Paulus juga memakai istilah lain juga. Terkadang ia menggunakan kata Yesus sebagai Juruselamat (Efs. 5:23), meskipun tidak sering. Masih ada ungkapan-ungkapan lain tetapi saya akan menyinggungnya dalam konteks uraian umum.

a.      Yesus Sang Manusia

Tinjauan singkat atas terminologi Paulus ini sudah cukup untuk menunjukan bagaimana ia memandang amat tinggi pribadi Kristus. Akan tetapi tidak boleh mengabaikan kenyataan bahwa Paulus juga yakin bahwa Yesus benar-benar seorang manusia. Memang benar sesuai dengan tradisi persuratan dalam seluruh PB, Paulus tidak menyingung banyak pristiwa dalam kehidupan Yesus selama di dunia. Akan tetapi, ia berbicara lebih banyak daripada yang kadang-kadang diduga.

b.      Kristus Dan Allah

Paulus melihat bahwa Yesus sebagai manusia sejati. Namun bukan itu perhatiannya yang paling utama. Seluruh hidupnya telah diubah secara drastis oleh perjumpaannya dengan Yesus di jalan menuju Damsyik. Pertemuan tersebut berarti berlalunya seluruh cara hidupnya yang lama dan mulainya suatu kehidupan yang baru, suatu hidup baru yang penuh dengan kekuatan rohani yang menurut Paulus berasal dari Yesus sendiri.

c.       Fungsi-Fungsi Ilahi

Teologi yang diajarkan Paulus megenai Yesus Kristus yaitu dia memandang bahwa Yesus sudah ada didunia sebelum Yesus menjadi Manusia. Tentang batu karang yang dijumpai oleh orang-orang Israel di padang gurun, ia berkata, “Batu karang itu ialah Kristus” (I Kor. 10:4).

d.      Kasih Kristus

Karena begitu erat dikaitkan dengan Allah dank arena Paulus ingin berbicara mengenai kasih Allah, maka tidak menghernakan kalau ia menulis juga tentang kasih Kristus. Hal ini benar terutama karena Paulus melihat salib Kristus sebagai sesuatu yang penting, salib tempat Kristus mati demi kasih-nya kepada umat manusia yang berdosa.

3.      KARYA PENYELAMATAN OLEH ALLAH MELALUI KRISTUS

Perjalanan Paulus ke Damsyik memiliki arti yang sangat penting bagi Paulus. Karena Yesus menampakan diri kepada-Nya sehingga Paulus bertobat 180 drajat. Saat itu ia meyakini bahwa Yesus Mahatinggi.

a.      Budak Dosa

Dosa mempunyai banyak segi. Paulus menggunakan macam-macam istilah untuk menjelaskan hal tersebut. Paulus menggunakan kata dosa (hamartia) sebanyak 64 kali, 48 dari antaranya muncul dalam kitab Roma, yakni surat Paulus ketika ia membicarakan tentang dosa.

b.      Hukum

Salah satu konsepsi dasar Paulus yang penitng adalah hukuman. Ia memakai kata”hukum” (nomos­) 119 kali, jadi lebih dari setengah dari seluruh penggunaan kata itu dalam PB yang mencapai jumlah 191 itu (62%)

c.       Kematian

Kematian terjadi akibat dosa, ini tidak dapat dihindari bagi hidup manusia. Namun berbeda dengan pandangan Paulus. Ia  memandang mati dari sisi dosa yang sudah Adam lakukan sehingga mendatangkan kematian dalam dunia.

d.      Murka Allah

Allah tidak memandang dosa sebagai soal biasa. Dosa membawa orang-orang kepada apa yang disebut Paulus “murka Allah” atau sekedar “murka” saja. Murka ini dinyatakan dari surga ke atas segala kefasikan dan kelaliman (Roma 1:18).

e.       Penghakiman

Paulus yakin mengenai adanya penghakiman yang berlangsung di sini dan sekarang dan yang akan berlangsung dalam skala terbesarnya pada akhir zaman.

f.       Salib

Paulus menulis kepada orang-orang Korintus bahwa ketika dia datang pertama kali ke kota mereka, ia telah memutuskan “untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan (I Korintus 2:2).

g.      Pembebasan

Pada bagian yang terdahulu sudah dilihat bagaimana para pendosa, dipandang dari berbagai sudut, ada dalam suatu keadaan tanpa harapan. Akan tetapi, bagaimana pun dipandang keadaan mereka, menurut jawabannya adalah Salib.

h.      Pembenaran

Paulus banyak sekali menggunakan kategori hukum untuk melukiskan pembenaran, khususnya dalam suratnya kepada jemaat di Roma dan Galatia. Akhir-akhir ini istilah pembenaran banyak didiskusikan orang dan istilah tersebut mendapat tafsiran yang beranekaragam.

4.       HIDUP DALAM ROH

     Ada dua perbedaan yang penting dalam cara orang Kristen memahami kehadiran Roh. Perbedaan pertama muncul dari kenyataan bahwa orang-orang kuno pada umumnya menganggap roh ilahi itu muncul dari kenyataan bahwa orang-orang kuno pada umumnya menganggap roh ilahi itu hanya turun ke atas segelintir orang terkemuka. Peristiwa tersebut merupakan suatu pengalaman paling luar biasa, yang hanya berlaku untuk mereka yang dekar dengan dewa-dewa. Akan tetapi, orang-orang Kristen menandaskan bahwa semua orang percaya memiliki Roh itu. Dengan demikian Paulus mengatakan orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh Allah maka dia adalah anak Allah (Rm. 8:14).


Post a Comment

0 Comments