_MENCINTAI FIRMAN-NYA_
Ayat bacaan/renungan : Maz. 19:8-14
Mazmur ini ditulis oleh Daud ketika ia merenungkan karya Tuhan yang ajaib baik melalui alam ciptaan Tuhan (wahyu umum) maupun melalui firman Tuhan (wahyu khusus).
Diawal ayat bacaan kita, Daud mengungkapkan bahwa sekalipun langit tidak dapat bersuara, tetapi keindahannya mampu menceritakan kemuliaan Tuhan (2-5a). Demikian juga matahari yang selalu terbit dan tenggelam tepat pada waktunya dan pada tempatnya (5b-7).
Kemuliaan Tuhan juga dinyatakan oleh firman yang tertulis, yaitu Alkitab sebab firman Tuhan itu sempurna, teguh, benar, murni, suci, kekal, dan adil (8-10).
Daud menyebut firman Tuhan dengan berbagai frasa seperti Taurat, peraturan, titah, perintah, dan hukum untuk menunjukkan betapa penting dan berharganya firman itu.
Daud menyadari bahwa tanpa firman Tuhan, ia akan tersesat. Karena:
1. Firman Tuhan yang mampu memberikan kepada Daud hikmat dan peringatan ketika hidupnya mulai serong/menyimpang (ay. 8,12).
2. Ketika orang-orang jahat hendak memengaruhinya untuk berbuat dosa, firman Tuhan dapat meneguhkan dan menguatkannya supaya Daud tetap hidup dalam kekudusan (14).
Oleh sebab itu, Daud berkata bahwa mereka yang mau berpegang pada firman-Nya artinya hidup menaati kehendak Tuhan akan mendapat upah besar, apa itu?
Upah yang dimaksud di sini bukan berarti umat-Nya akan selalu hidup sehat, bergelimang harta, dan bebas dari masalah. Namun, upah besar yang dijanjikan adalah menjadi orang yang diperkenan dan dikasihi oleh Allah.
Orang yang sungguh-sungguh mencintai Tuhan dan firman-Nya, taat kepada firman-Nya, dan mengutamakan Tuhan sekalipun hidup penuh tantangan, akan menjadi sahabat Allah.
Pertanyaan renungan
1. Seberapa besar cinta kita kepada Tuhan dan firman-Nya? dengan cara membaca, merenungkan setiap hari?
2. Seberapa gigih kita berusaha untuk melakukan dan menaati firman-Nya di tengah segala keterbatasan diri dan situasi sulit yang kita hadapi?
3. Sudahkah kita menerima upah yang Tuhan janjikan bagi yg mencintai Firman-Nya?
0 Comments