Header

Apakah Teologi Tentang Dosa Rasul Yohanes dan Rasul Paulus Berbeda? By Rizky Arya Susanto



Shalom saudara yang dikasihi oleh Tuhan, kita bersyukur pada hari ini masih diberikan kesempatan untuk hidup, tentu semua karena kasih dan kemuarahan Tuhan bagi kehidupan kita. Pada kesempatan hari ini kita sama-sama mau belajar secara singkat mengenai Teologi Rasul Yohanes dan Rasul Paulus tentang Dosa. Dalam 1 Yohanes 5:16-17 Rasul Yohanes menjelaskan mengenai "Dosa yang tidak mendatangkan maut" sedangkan Rasul Paulus dalam Suratnya kepada jemaat di Roma (Roma 6:23) mengatakan bahwa "Upah dosa ialah maut" Lalu apakah keduanya saling bertentangan? 

Dibawah ini saya menguraikan pokok ini secara sederhana, kiranya dapat dipahami dengan baik oleh saudara yang membacanya!

Teologi Rasul Yohanes “dosa yang tidak mendatangkan maut” Rasul Yohanes sedang berbicara kepada orang percaya yang masih hidup di dunia. Setiap orang percaya yang masih hidup di dunia ini masih bisa berbuat dosa. Tetapi harus dibedakan dengan biasa berbuat dosa. Dan Rasul Yohanes sedang menjelaskan bahwa setiap orang percaya harus terus menerus mengalami pertobatan progresif sehingga hal ini menjadi perbedaan bagi mereka yang benar-benar percaya dan tidak percaya.

Teologi Rasul Paulus “ Upah dosa ialah maut” (Rm. 6:23) Rasul Paulus sedang menjelaskan akibat dosa manusia dan Tuhan memberikan solusi kepada manusia. Rasul Paulus memberikan informasi kepada jemaat di Roma pada saat itu mengenai dosa. Sejak Adam dan Hawab jatuh kedalam dosa, ini membuat setiap manusia yang ada saat ini adalah orang berdosa “dan tidak ada manusia yang tidak berdosa” Manusia yang dilahirkan dari benih manusia memiliki natur dosa. Namun dari ayat ini juga kita mendapatkan informasi bahwa Allah memberikan kasih karunia  kepada setiap manusia sehingga manusia yang berdosa dapat memperoleh hidup yang kekal dan kembali dapat menjalin relasi lagi dengan Allah melalui imannya kepada Kristus.

Relevansi bagi kehidupan orang percaya saat ini yaitu bahwa setiap orang yang menjadi percaya kepada Kristus masih bisa berbuat dosa tetapi dosa tersebut tidak mendatangkan maut jika dirinya sudah percaya kepada Kristus. (RAS)

Post a Comment

0 Comments