Header

Renungan Singkat || Kisah Hidup Orang Percaya - Kisah Para Rasul 16:23-25

 


Kisah Hidup Orang Percaya

Shalom teman-teman. Apa kabarnya? Pastinya luar biasakan! Pada hari ini kita akan sama-sama belajar mengenai kisah hidup orang percaya.  Saya mau bertanya kepada kalian semua. Siapa disini yang tidak mempunyai kisah hidup? (Jawaban) pasti ada!

Semua orang yang hidup di dunia ini tentu memiliki kisah hidup. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa pasti memilikinya. Ada kisah yang menyenangkan dan ada juga kisah yang menyedihkan. Demikian juga dengan pembelajaran kita pada hari ini, dimana ada orang percaya yang mempunyai kisah hidup yang luar biasa.  Seperti apakah kisah hidup orang percaya menurut teks tersebut?

Penjabaran

1.   Orang Percaya Mengalami Penderitaan Hidup di dalam Tuhan

Disini ada 2 orang percaya (Paulus dan Silas) yang mengalami kisah di dalam Tuhan karena pemberitaan Injil mereka. Kisah yang dialami pada saat mereka sedang berada di Filipi (pergi ke tempat sembahyang orang Filipi), mereka bertemu seorang hamba yang memiliki roh tenung. Kalau dilihat seolah-olah perempuan itu mendukung pelayanan Paulus. (17) Hal itu bertujuan agar tenungannya tetap diakui oleh orang-orang, karena jika mereka mengatakan hal yang benar pasti semua orang masih tetap percaya akan tenungannya (kepandaiannya/ramalannya). Iblis begitu pandai  untuk menipu manusia. Karena Paulus merasa terganggu (18) akhirnya Paulus mengusir roh tenung itu dari perempuan. Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat apa yang dilakukannya, mereka menangkap Paulus dan Silas, karena apa yang dikatakan Paulus sangat merugikan para pembesar di Rum. (Saya mengajak siswa untuk membaca satu pasal tersebut untuk menceritakan latar belakang lebih jelas)

Kalau kita lihat di ayat 23, Paulus dan Silas di dera berulang kali. Bahkan bukan hanya di dera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Penjara adalah tempat yang tidak enak bagi kehidupan manusia. Di mana ketika orang  masuk ke dalam penjara mereka terkurung, mereka tidak bisa beraktifitas seperti biasanya dan segala sesuatu terbatas. Mungkin penjara adalah titik terendah bagi kehidupan manusia.

Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. (Act 16:23 ITB)

Bukan hanya dimasukan penjara, mereka di jaga ketat oleh penjaga Menara. Mengapa supaya tahanan (Paulus dan Silas) tidak bisa keluar dari tempat tersebut. Wow!!! Saya tidak bisa membayangkan ketika saya ada di posisi Paulus dan Silas, mereka hanya memberitakan kebenaran tetapi mendapatkan hukuman yang luar biasa.

Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. (Act 16:24 ITB)

Paulus dan Silas di tempatkan di penjara paling tengah, artinya memang mereka benar-benar disiksa, dihukum dan dijaga sungguh-sungguh supaya tidak lari dari tahanan, karena bagi para pemimpin saat itu Paulus dan Silas sangat merugikan mereka. Sehingga kakinya juga di pasung dengan kuat.

Ingat!!! Paulus dan Silas mengalami penderitaan tersebut bukan karena kesalahannya. Ini yang luar biasa, mereka bisa bertahan dalam penderitaan yang dialaminya. Mereka tidak meninggalkan Tuhan, mereka tidak kecewa kepada Tuhan. Karena Paulus tahu bahwa dirinya dikaruniakan bukan hanya untuk percaya tetapi untuk menderita (Filipi 1:19). Mereka tahu bahwa sudah ada yang terlebih dahulu menderita untuk mereka yaitu Yesus Kristus.

Yesus datang bukan untuk senang-senang.

Yesus datang bukan untuk cari popularitas

Yesus datang bukan untuk cari jabatan

Yesus datang bukan untuk untuk dilayani

Tetapi

Yesus datang untuk menderita

Yesus datang untuk mati

Yesus datang untuk melayani

Yesus datang untuk mencari orang yang hilang.

Sehingga dari teladan Yesus inilah yang perlu di contoh bagi kehidupan orang percaya. Sehingga ketika masalah datang, penderitaan datang, tantangan datang. Kita tidak kecewa, kita tidak putus asa, kita tidak menyalahkan Tuhan bahkan kita tidak meninggalkan Tuhan. Karena apa? Yesus terlebih dahulu mengalami ini semua demi kita orang berdosa.

Inilah poin pertama, dan sekarang kita akan masuk ke poin kedua. Yang menjelaskan bahwa:

2. Orang Percaya Mengalami Perjumpaan di dalam Tuhan

            Setiap penderitaan yang di alami orang percaya, pasti juga akan mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Kita dapat lihat pengalam tokoh-tokoh dalam Alkitab seperti Ayub. Ayub menglami penderitaan yang luar biasa dasyat, tetapi di akhir ceritanya dia berkata bahwa “dulu mengenal Tuhan dari apa kata orang, tetapi sekarang Ayub melihat  Tuhan secara pribadi” (Ayub 42:5)  Begitu juga dengan kehidupan Paulus dan Silas, ketika mereka mengalami penderitaan. Bukan keluhan yang mereka ucapkan, bukan sungut-sunggut yang mereka katakan, tetapi doa, pujian penyembahan.

Di ayat 25 menjelaskan Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka (Act 16:25 ITB)”

Bagaimana mereka mengalami perjumpaan dengan Tuhan?

Pertama, mereka berdoa kepada Tuhan.

     Doa merupakan komunikasi orang percaya kepada Tuhan, doa merupakan bukti adanya relasi kita dengan Tuhan. Paulus dan Silas mengalami penderitaan yang begitu luar biasa dasyat. Tetapi mereka lebih pilih berdoa, Saya secara pribadi sangat di kuatkan ketika membaca dan merenungkan ayat ini. Bagaimana sikap kedua orang percaya tersebut dapat di contoh untuk kehidupan saya saat ini. Sehingga ketika saya mengalami masalah, adanya penderitaan dan tantangan yang berat. Sikap saya kepada Tuhan seharusnya seperti yang dialami oleh Paulus dan Silas.

Kedua, mereka memuji Tuhan melalui nyanyian

     Paulus dan Silas memuji Tuhan ditengah malam ditengah situasi yang sulit, gaenak, mencekam. Tetapi respon yang benar telah ditunjukan kepada kita semua melalui ayat ini, dimana dia memuji dan menyembah Tuhan melalui nyanyian yang dinaikkannya. Yang menjadi pertanyaan untuk kita semua, apakah ketika masalah datang kita masih bisa memuji Tuhan? Atau justru malah memberontak, mengeluh, menyesal bahkan menyalahkan Tuhan. Tetapi Paulus dan Silas tidak melakukan hal demikian. Mereka melakukan bagian yang tepat di dalam kehidupannya. Sampai endingnya Tuhan menolong mereka, penjara rubuh karena adanya gempa. Saya yakin ini merupakan cara Tuhan untuk menolong mereka keluar dari penderitaan tersebut. Jadi, ketika masalah, tantangan, penderitaan itu datang. Mari kita belajar untuk berjumpa dengan Tuhan melalui doa, pujian penyembahan kita kepada Tuhan.

Demikianlah berkat firman Tuhan yang saya dapat bagikan kepada kita semua, kiranya Tuhan Yesus Memberkati. Terimakasih!!!

Post a Comment

0 Comments