Politik
Kitab Yosua
Secara
politik, banyak negeri yang ingin menguasai negeri Kanaan, karena rute
perdagangan dan pelabuhannya yang strategis dalam negeri tersebut. Mesir
memiliki kekuasaan yang tinggi setelah pengusiran bangsa Hiksos yang
membawa Dinasti ke-18 ke takhta Mesir.
Pada sekitar abad ke-15 dinasti tersebut semakin kuat dalam kedudukannya
dan mencapai puncak kekuasaannya. Namun pada waktu yang sama juga Kerajaan Neo
Het juga mulai terbentuk, dan selama lebih dari dua abad berikutnya orang-orang
mesir dan orang-orang Het bersaing.
Palestina dan Siria pada waktu itu bertaburan dengan
negara-kota yang mandiri atau merupakan konfedrasi yang longgar, hal ini
bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang ada dilokasinya. Lalu ditemukan
surat-surat di ibu kota Tell el-Armana di Mesir purba, yang ditulis oleh
raja-raja kecil dari negara-kota di Kanaan kepada istana Mesir sekitar abad
ke-14. Dari surat-menyurat tersebut membuktikan bahwa kekuatan Mesir atas
Palestina sudah mulai berkurang dan raja-raja Kanaan ingin memperebutkan hak
milikinya lagi dengan kekuatan politik. Kelemahan Mesir pun menjadi keuntungan
bagi negara lain untuk memperoleh keuntungan secara ekonomis.
Ray C. Stedman Mengatakan bahwa Kitab Yosua adalah salah satu Kitab yang harus dikuasai oleh setiap orang Kristen. Sebab akan menolong orang-orang Kristen supaya bertahan dalam menghadapi dampak utama sepenuhnya dari peperangan dunia, kedagingan, dan Iblis. Bahkan kitab ini mengajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Yosua harus melewati konflik politik yang ada di dalamnya, untuk melewati itu semua bukanlah suatu hal yang mudah, tentu perlu penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Sehigga sampai pada satu titik, akhirnya orang-orang Israel mulai menetap di Kanaan, kerajaan Mesir pun telah kehilangan kekuasaan dan kejayaannya.
Geografis
Latar belakang geografis dalam kitab Yosua yaitu dimulai dari bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan. Penduduk tanah Kanaan semakin bertambah banyak terutama di daerah rendah seperti tempat-tempat perdagangan dan pelabuhan yang sangat strategis untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan bagian Timur dari tanah itu dengan topografi yang sangat berbukit, ideal juga untuk pemukiman dan bagian baratnya ideal dengan akses para militer. Dalam hal pengaruh dan serangan budaya militer dari luar, Allah berinisiatif menempatkan Israel dalam posisi ditengah bangsa-bangsa. sehingga bangsa Israel dapat menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Penting untuk diketahui bahwa sifat masyarakat sekitar ada dalam pengaturan fedalistik dan totaliter yang dibangun dari kerja para budak dan sangat hierarkis. Agama ini biasanya digunakan untuk melegatimasi ekonomi dan politik yang berkuasa.
0 Comments