Header

ANALISIS TERHADAP PANDANGAN EPOS GILGAMESH TENTANG AIR BAH - MELIHAT PERBEDAAN DAN PERSAMAANNYA

 

Nama              : Rizky Arya Susanto

NIM                : 214. ST.12.18

M. Kuliah       : Teologi Perjanjian Lama 2

Dosen              : Dr. Evendy Tobing, M.Th

 

                                                                 PERBEDAAN

NUH

EPOS GILGAMESH

Tuhan yang memberitahukan tentang air bah kepada Nuh

Dewa Ea yang memberitahukan air bah kepada Ut-napishtim

Membuat bahtra dari kayu gofir;

Membuat bahtera dari hasil bongkaran rumah.

Tidak ada nahkoda

Ada nahkoda yang bernama Paurmurri

Air bah berlangsung 1 tahun 10 hari

Air bah berlangsung selama 6 (atau 7?) hari dan malam.

Bahtera itu terdampar di pegunungan Ararat

Di gunung Nissir

Tuhan tidak gelisah dan tidak ketakutan

Dewa merasa ketakutan

Tidak ada tukang

Ada tukang

Pertama Melepaskan burung gagak

Melepaskan burung merpati

Burung gagak pulang pergi

Burung gagak tidak kembali

Air Bah datang karena kejahatan manusia

Air bah datang karena rencana jahat Dewa Enlil

 

                                                                PERSAMAAN

NUH

EPOS GILGAMESH

Berpetak-petak

Persegi

Burung merpati kembali

Burung merpati kembali

Membawa masuk semua keluarganya

Membawa masuk semua keluarganya

Membawa masuk binatang

Membawa masuk binatang

Melepaskan seekor merpati

Melepaskan burung merpati

Membawa masuk binatang liar

Membawa masuk binatang liar

Melepaskan burung gagak

Melepaskan burung gagak

Nuh tidak mati

Utnapistim Tidak mati

 

ANALISIS

            Cerita air bah dalam kitab Kejadian memang mirip dengan kisah air bah Mesopotamia, secara khusus dengan cerita kepahlawanan Gilgames versi Babel. Namun ada beberapa perbedaan yang sangat penting untuk diketahui.

           Dalam kisah Kejadian, hanya Allah yang menguasai seluruhnya: Air bah bukanlah hasil dari suatu tindakan, melainkan terjadi sebagai hukuman akibat dosa. Allah melihat bahwa manusia telah melakukan kejahatan (Kej. 6:5,12); Allah mengambil keputusan untuk memusnahkan manusia (Kej. 6:7,13); Allah memberitahukan akan adanya banjir (Kej.7:4); Nuh disuruh  masuk ke dalam bahtera (Kej. 7:1-3); Nuh taat (Kej. 7:5); Semua makhluk hidup di bumi mati (Kej. 7:22).  Bukti bahwa kisah Nuh merupakan fakta sejarah yang terjadi pada saat itu adalah dukungan dari bagian-bagian Perjanjian Baru dan beberapa ekstra testamental yang dikutip dalam Yudas dan Petrus.  

yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. (1Pe 3:20 ITB)

Kata delapan orang dalam ayat ini sesuai dengan kisah air bah pada zaman Nuh, di mana yang masuk ke dalam bahtera tersebut hanyalah Nuh, isterinya, tiga anaknya dan tiga mantunya.

       Sesungguhnya Tuhan tidak mau manusia binasa, sehingga berulang kali memberi kesempatan untuk manusia, DIA sangat sabar dan memberi peringatan keras kepada manusia. Di mulai dari pemanggilan Henokh menjadi nabi untuk memberi tahu umat manusia bahwa Tuhan akan datang untuk menghakimi dan mengurus segala ketidaksalehan. Pada usia 65 Henokh dikarunia seorang anak laki-laki dan diberi nama Metusalah yang berarti ketika ia mati itu akan terjadi. Dengan demikian Metusalah maupun Henokh keduanya tahu bahwa ketika putra Henokh mati Tuhan akan menghakimi dunia.

        Perlu diperhatikan, bahwa Tuhan sangat sabar, sebab Metusalah hidup lebih lama daripada siapapun yang pernah hidup (969 tahun). Ketika Metusalah meninggal, muncullah cucu Metusalah yang bernama Nuh. Selama 12 bulan Nuh membangun sebuah bahtra dengan sesuai petunjuk Tuhan. Nuh berulang kali berkhotbah dan mengajak manusia untuk masuk mengikutinya, namun manusia itu sendiri tidak mau meresponi khotbah Nuh. Sehingga hanya Nuh dan keluarganya yang masuk ke dalam bahtera tersebut. Jadi, kisah air bah dalam cerita Nuh dapat dibuktikan melalui bukti internal dan eksternal.

 

Post a Comment

0 Comments