Header

PERWUJUDAN KERAJAAN ALLAH DALAM INJIL SINOPTIK || DILENGKAPI AYAT

 



Perwujudan/Kehadiran Kerajaan Allah dalam Injil Matius

            Dalam Injil Matius, lebih banyak menggunakan Kerajaan Sorga dari pada Kerajaan Allah. Tercatat bahwa Kerjaan Sorga ditulis dari 35 jumlah kata dan 34 jumlah ayat, sedangkan Kerajaan Allah ditulis dari 6 jumlah kata dan 6 jumlah ayat. Hal ini dilatar belakangi pembaca saat itu, bahwa ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Sebab bagi orang Yahudi, sangat sakral  jika mereka menyebutkan nama Allah. Sehingga Matius menggunakan kata yang tepat tanpa mengurangi makna yang sebenarnya.  Meskipun Injil Matius ditujukan kepada orang Yahudi yang menganggap bahwa nama Allah sangat sakral untuk disebutkan, tetapi penulis juga 6 kali menggunakannya. Mengapa?

1.      Karena mereka mengharapkan berdirinya Kerajaan Allah secara fisik di dalam sejarah umat manusia pada masa yang akan datang.

2.      Karena mereka menganggap bahwa dunia ini telah diserahkan ke dalam kuasa-kuasa kejahatan. Sehingga melalui kata Kerajaan Allah, mereka bisa menyadari bahwa mereka hidup dalam pemerintahan Allah, bukan di waktu yang akan datang tetapi pada saat kedatangan Yesus Kristus.

3.      Karena supaya mereka memahami bahwa Kerajaan Allah yang dimaksud bukan seperti hal duniawi (keamanan negara, kemenangan politik, kesejahteraan hidup, dsb). Penulis mau memberitakan hal yang sebenarnya bahwa Kerajaan Allah sebagai tindakan Allah untuk memberikan keselamatan kepada umat-Nya dan membawa mereka pada suatu kehidupan yang dipimpin oleh Allah.

 

Jadi, kata Kerajaan Allah dalam PB memiliki arti khusus bagi orang-orang Yahudi yang mendengarkannya.  Namun ketika Kerajaan Allah telah digenapi melalui kedatangan Yesus, banyak orang Yahudi yang menolaknya, sebab bagi mereka Kerajaan Allah adalah bentuk fisik yang nyata dan dapat terlihat.

 

                Matius menggunakan kata Kerajaan Sorga merupakan bentuk penekanan Matius mengenai Kerajaan yang pemerintahannya dilakukan secara Theokratik, menjelaskan pemerintahan yang mempunyai teritorial atau tempat, di bumi pada masa yang akan datang, yaitu pemerintahan Tuhan Yesus secara Theokratik bagi semua orang yang ada di dalam Kerajaan Seribu Tahun. Jadi, Kerajaan Sorga adalah pemerintahan Tuhan Yesus secara Theokratik atau yang bersifat lahiriah dan akan direalisasikan pada saat kedatangan Kristus yang kedua.

Kerajaan Allah

Kerajaan Sorga

  1. 4:23
  2. 6:33
  3. 12:28
  4. 19:24
  5. 21:31
  6. 21:43
  1. 3:2
  2. 4:17
  3. 5:3
  4. 5:10
  5. 5:19
  6. 5:19
  7. 5:20
  8. 7:21
  9. 8:11
  10. 9:35
  11. 10:7
  12. 11:11
  13. 11:12
  14. 13:11
  15. 13:19
  16. 13:24
  17. 13:31
  18. 13:33
  19. 13:44
  20. 13:45
  21. 13:47
  22. 13:52
  23. 16:19
  24. 18:1
  25. 18:3
  26. 18:4
  27. 18:23
  28. 19:12
  29. 19:14
  30. 19:23
  31. 20:1
  32. 22:2
  33. 23:13
  34. 25:1
  35. 25:14

Tabel: Ayat Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga dalam Matius

 

Perwujudan/Kehadiran Kerajaan Allah dalam Injil Markus

            Dalam Injil Markus juga menjelaskan tentang Kerajaan Allah. Markus menulis pertama kali dalam Pelayanan awal Yesus di Galilea setelah penangkapan Yohanes, dengan seruan “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat (Markus 1:14-15).  Injil Markus menuliskan Kerajaan Allah dalam bentuk perfek. Jadi Markus melihat ke masa lampau, kepada pelayanan Yesus di Galilea dan memahami bahwa dalam diri Yesus, Kerajaan Allah telah tiba dan Kerajaan itu telah berlangsung hingga masa kini. Jadi, menurut Markus dengan mulainya pelayanan Yesus di Galilea, waktu penggenapan itu telah tiba dan suatu permulaan baru sedang mulai, dalam arti lain permulaan baru adalah masuknya Kerajaan Allah dalam sejarah manusia.

            Berdasarkan penjelasan di atas, Kerajaan Allah dilihat sebagai pemerintahan Allah yang sudah berlaku untuk saat ini, meskipun memiliki aspek futuris, dimana hal itu akan terwujud secara penuh di masa yang akan datang.

         Markus juga mengajarkan tentang Kerajaan Allah melalui perumpamaan-perumpamaan. Seperti: Perumpamaan seorang penabur yang juga dicata dalam Injil Matius dan Lukas. Namun ada hal yang menarik yaitu perumpamaan tentang benih yang tumbuh. Cerita tersebut hanya dicatat oleh Markus (Markus 4:26-29). Kerajaan Allah digambarkan sebagai seorang yang menaburkan benih di tanaj, lalu tidur pada malam hari dan bangun pada keesokan harinya, tetapi benih itu telah mengeluarkan tunas. Bagaimana tunas itu menjadi tinggi dan semakin tinggi, tidak diketahui oleh orang itu. Namun setelah berubah, orang itu akan menyabit sebab musim menuai sudah tiba. Markus menjelaskan sesuatu yang berbeda dari Kerajaan itu, yakni bagaimana ia tumbuh dan tidak diketahui. Kerajaan Allah adalah pekerjaan Allah sendiri, manusia tidak tahu bagaimana ia bertumbuh dan berbuah. Mengenai hal kedatangan Yesus yang kedua kali, hal tersebut dijelaskan Markus sebagaimana Matius dan Lukas. Markus memaparkan cerita apa adanya tentang perkataan-perkataan Yesus mengenai hari itu. Tidak tekanan tentang hari, bulan atau waktu tertentu, kecuali tanda-tanda zaman yang akan mendahului peristiwa tersebut.

            Dengan demikian, Kerajaan Allah berarti sistem pemerintahan Allah yang sudah ada sejak kedatangan Yesus sebagai juruselamat umat manusia. Selain itu, Kerajaan Allah juga akan tetap dinanti-nantikan sampai kedatangan Yesus yang kedua kalinya ke dunia.

Kerajaan Allah

Kerajaan Sorga

1.      1:15

2.      4:11

3.      4:26

4.      4:30

5.      9:1

6.      9:47

7.      10:14

8.      10:23

9.      10:24

10.  10:25

11.  12:34

12.  14:25

13.  15:43

Tabel: Ayat Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga dalam Markus

 

Perwujudan/Kehadiran Kerajaan Allah dalam Injil Lukas

            Lukas dalam Injil yang ditulisnya juga membahas tentang Kerajaan Allah. Hanya saja berbeda dengan Matius dan Markus, Lukas lebih menekankan aksi atau tindakan Allah dari pada pemberitaan tentang Kerajaan Allah itu sendiri. Lukas juga yakin bahwa kerajaan Allah memiliki dimensi saat ini dan masa yang akan datang.  Artinya bahwa Pemerintahan Allah terwujud pada waktu sekarang dan pada masa mendatang dan karena itu ada kerajaan pada waktu sekarang dan kerajaan masa mendatang yang di dalamnya manusia dapat menkmati berkat pemerintahan Allah. Penekanan Lukas terhadap sejarah membuat adanya perbedaan pengutipan pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah dalam Markus 1:14-15  dengan Lukas 4:14-15, dimana Lukas mengutip secara berbeda dengan yang Matius lakukan (Mat. 4:12-17). Namun bukan berarti  Lukas mengabaikan pemberitaan tentang Kerajaan Allah sebagai pokok pemberitaan Yesus. Hanya saja Lukas sangat menekankan kehadiran Kerajaan Allah pada masa kini. Kehadirannya telah nyata dalam pelayananNya di tengah masyarakat Yahudi. Orang dibebaskan dari kuasa setan.

Pemerintahan Allah terwujud pada waktu sekarang dan pada masa mendatang dan karena itu ada kerajaan pada waktu sekarang dan kerajaan masa mendatang yang di dalamnya manusia dapat menikmati berkat pemerintahan Allah. Penekanan Lukas terhadap sejarah membuat adanya perbedaan pengutipan pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah dalam Markus 1:14- 15 dengan Lukas 4:14-15, dimana Lukas mengutip secara berbeda dengan yang Matius lakukan (Matius 4:12-17).  Namun lebih lanjut Samuel Hakh menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti Lukas mengabaikan pemberitaan tentang Kerajaan Allah sebagai pokok pemberitaan Yesus.  Hal tersebut akan menjadi jelas, jika membaca Lukas 4:43; 8:1 dan 9:11. Lukas 4:43, Yesus berkata: “juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”  Demikian juga pasal 8:1 “Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah.  Sementara itu pasal 9:11 “Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.”  “Lebih lanjut Tuhan Yesus menjelaskan bahwa siapa saja yang menerima pengajaran-Nya dan misi-Nya sudah masuk Kerajaan Allah pada saat ini (Lukas 16:16).”

Dengan demikian, jelas bahwa Lukas pun memberi perhatian tentang Kerajaan Allah; hanya saja berbeda dengan Matius dan Markus, Lukas lebih menekankan “aksi atau tindakan Allah dari pada pemberitaan tentang Kerajaan Allah itu sendiri.”  Akan tetapi, bagaimana pun Lukas juga sependapat bahwa Kerajaan Allah memiliki dimensi kekinian dan juga futuris yang akan terjadi di masa mendatang (Lukas 9:27 bnd Lukas 10:9).

 

Kerajaan Allah

Kerajaan Sorga

1.      4:43

2.      6:20

3.      7:28

4.      8:1

5.      8:10

6.      9:2

7.      9:27

8.      9:60

9.      9:62

10.  10:9

11.  10:11

12.  11:20

13.  13:18

14.  13:20

15.  13:29

16.  14:15

17.  16:16

18.  17:20

19.  17:21

20.  18:16

21.  18:17

22.  18:24

23.  18:25

24.  18:29

25.  19:11

26.  21:31

27.  22:16

28.  22:18

29.  23:25

Tabel: Ayat Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga dalam Markus

 

Kesimpulan

Jadi ada beberapa kesimpulan tentang perwujuda Kerajaan Allah dalam Injil Sinoptik yaitu:

Pertama, Kerajaan Allah merupakan pemerintahan Allah yang telah memasuki zaman ini melalui kehadiran Yesus dan akan menjadi sempurna pada saat kedatangannya untuk kedua kalinya.

Kedua, ungkapan Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga memiliki makna yang sama, tanpa ada maksud untuk membedakan kedua objek dari ungkapan tersebut. Pemakaian Kerajaan Sorga oleh Matius lebih kepada latar belakang ke-Yahudi-an Matius, untuk menghindari pemakaian nama Allah.

Ketiga, sinoptik menegaskan bahwa Kerajaan Allah yang akan datang merupakan sesuatu yang rahasia dan tidak diketahui kepastian waktunya. Hanya saja ada tanda-tanda zaman yang dapat dikenali sebagai tanda kedatangan Yesus kedua kali.

Keempat, Injil sinoptik memiliki pandangan yang sama tentang dimenasi waktu sekarang dan futuris tentang Kerajaan.

Kelima, Kerajaan Allah yang dibicarakan dalam Injil-Injil Sinoptik, tidak terlepas kaitannya dengan misi soteriology Allah untuk menyelamatkan umat-Nya dari perbudakan dosa. Kerajaan Allah telah membawa kemenangan atas roh jahat, dosa, serta mendatangkan keselamatan bagi mereka yang membuka hati terhadap pemberitaan kerajaan itu.

Keenam, Kerajaan Allah bekerja melalui gereja sekarang ini untuk mengabarkan kabar baik tentang tindakan Allah dalam sejarah, meskipun gereja bukanlah Kerajaan Allah itu sendiri. Manusia tidak dapat membangun Kerajaan Allah, melainkan Yesuslah yang akan membawa kerajaan itu secara sempurna pada masa depan yang akan datang.

Ketujuh, Kerajaan Allah mengharuskan pertobatan untuk menyambutnya, dimana pertobatan itu akan menghasilkan sebuah kehidupan berbeda dari sebelumnya, oleh karena adanya prinsip-prinsip etis dari Kerajaan Allah yang perlu dihadapai oleh warga Kerajaan tersebut.

Kedelapan, Yesus adalah inti pembicaraan Injil, sedangkan inti pemberitaan Yesus adalah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah hadir melalui diri-Nya dan akan hadir secara sempurna dalam pemerintahan-Nya pada waktu kedatangan Yesus yang kedua kali di waktu yang akan datang.

Post a Comment

0 Comments