ARTIKEL
MEWUJUDKAN VISI TUHAN DENGAN AKSI YANG MULIA
Pada
zaman dahulu, konon ada dua ekor binatang yaitu si Kancil dan si Kura-kura. Suatu
hari si Kancil mengajak Kura-kura untuk berlomba lari. Hal ini dilakukan oleh si
Kancil karena ia mengetahui akan kelemahan si Kura-kura yang sangat lambat
untuk berjalan; dalam hati si Kancil sangat yakin bahwa ia akan menang melawan
kura-kura tersebut. Tibalah waktu yang sudah mereka tentukan, dimana mereka
akan berlomba lari. Dengan semangat si Kancil berlari mendahului si Kura-kura
sehingga Kura-kura ketinggalan sangat jauh. Setelah beberapa waktu, si Kancil
melihat kebelakang, tetapi si Kura-kura tak kunjung kelihatan; karena itu ia
memutuskan untuk beristirahat lalu tertidur pulas hingga tak menyadari bahwa si
Kura-kura sudah sampai garis finish.
Dari
cerita di atas, penulis mendapatkan pelajaran dari seekor Kura-kura yang
berusaha untuk mencapai garis finish. Walaupun lawannya seekor Kancil yang
memiliki kecepatan belari begitu cepat, sehingga mustahil untuk Kura-kura dapat
memenangkan pertandingan tersebut. Namun akhirnya, karena Kura-kura tidak
menyerah dalam pertandingan tersebut, ia dapat sampai kepada tujuan dan dapat memenangkan
pertandingan itu dengan baik tanpa melakukan hal kecurangan apapun. Cerita ini
membuat penulis berpikir bahwa “Lebih
baik berjalan merangka dari pada diam ditempat.”
Demikian juga,
ketika orang percaya ingin mewujudkan visi Tuhan, perlu adanya suatu aksi yang
dilakukan oleh orang percaya tersebut. Apa visi Tuhan yang seharusnya dilakukan
oleh orang percaya?
Visi Tuhan adalah pandangan atau
wawasan kedepan yang diberikan oleh Tuhan kepada murid-murid-Nya. Setiap tugas
yang diberikan Tuhan kepada murid-murid-Nya, tentu merupakan tugas yang mulia,
jadi perlu dilakukan dengan aksi yang mulia. Tuhan memberikan mandat terakhir
sebelum Dia naik ke sorga seperti:
Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman. (Mat 28:19-20)
Perintah ini ditunjukan kepada
murid-murid-Nya termasuk semua orang percaya sekarang ini yang telah menjadi
pengikut Kristus (Kristen). Prinsip seorang yang telah menjadi Kristen akan
berubah ketika dirinya mengetahui visi Tuhan yang sebenarnya. Hal ini terbukti
ketika mereka memberitakan kabar baik kepada semua orang.
Menjadikan semua bangsa murid-murid-Nya tentu tidak
semudah seperti membalikan telapak tangan, ada proses yang berat bagi setiap
orang percaya. Hal ini telah dialami oleh Paulus ketika memberitakan Injil,
Paulus mengalami penderitaan yang begitu luar biasa. Namun karena aksi mulia
yang dilakukannya membuat Paulus bertahan dalam penderitaan yang dialaminya.
Bahkan bukan hanya itu, Paulus juga mengajarkan, ketika mengalami penderitaan
haruslah bersukacita, karena telah mengambil bagian dalam penderitaan yang
pernah Tuhan Yesus alami ketika di dalam dunia. Karena Tuhan Yesus datang bukan
untuk mencari pengikut, bukan mencari kehormatan, bukan mencari popularitas,
bukan mencari kesenangan dunia, melainkan untuk menderita. Tuhan Yesus harus
mati di kayu salib untuk menebus setiap orang percaya dari dosa.
Sungguh sangat mengeherankan jika ada hamba Tuhan atau
orang percaya memberitakan Injil karena untuk terkenal, untuk mencari
kehormatan, untuk mencari pengikutnya (bukan pengikut Tuhan) dan lain
sebagainya. Kelihatannya memberitakan Injil tetapi ternyata tidak demikian
justru sebaliknya, hal ini dilakukan untuk kepentingannya sendiri. Dengan demikian, Penulis memberi point
bagaimana mencapai Visi Tuhan dengan aksi yang mulia? Paling tidak ada 4 hal
yang seharunya dimiliki oleh murid-muridNya, seperti:
1.
Memberitakan Injil dengan sukarela.
2.
Memberitakan Injil dengan pengabdian diri.
3.
Memberitakan Injil dengan tidak terpaksa.
4.
Memberitakan Injil dengan tidak mencari keuntungan.
Hal
diatas merupakan aksi mulia yang seharusnya dilakukan oleh murid-murid-Nya ketika
ingin memberitakan Injil, sehingga visi yang Tuhan berikan kepada
murid-murid-Nya untuk menjadikan semua bangsa murid Tuhan sudah berhasil
dilaksanakan melalui aksi yang mulia. Jadi, penulis mengajak semua murid-murid
Tuhan yaitu semua orang percaya yang telah mengikut Yesus, untuk menjadikan
semua bangsa murid Tuhan melalui aksi yang mulia.
0 Comments