Header

Renungan Singkat Kejadian 1:1-2 - Bukan Cuma Adegan Pembuka

 

pexels.com

Renungan Singkat Kejadian 1:1-2 - Bukan Cuma Adegan Pembuka

Seorang teman pernah berkata seperti ini “beberapa menit pertama dari sebuah film adalah salah satu kunci penting untuk mengerti sebuah film. Tanpanya, kita yang menonton bisa salah menangkap makna yang ingin disampaikan film itu.

 

Sama halnya dalam Kejadian 1:1-2 - Kedua ayat pendek ini pun bukan sekadar tambahan pelengkap, tetapi menyampaikan berita yang sangat dalam. Allah menciptakan segala sesuatu. Bahkan kekacauan bumi dan samudera juga diciptakan oleh Allah (ayat 1-2). Hal ini kontras dengan mitos penciptaan Mesir yang menceritakan bahwa bumi, langit, para dewa-dewi termasuk Atum-Ra sang pencipta muncul dari sebuah samudera kkacauan yang dinamakan Nu. Atau kepercayaan Babel yang meyakini langit dan bumi diciptakan Marduk dari mayat dewi-monster ulat Tiamat. Keunikan Allah diperkuat dengan pernyataan bahwa Roh-Nya “melayang-layang” di atas kekacauan pratatanan semsta (ayat 2b). Ini menunjukan bahwa kuasa Allah yang menghidupkan, yang berkuasa penuh atas kekacauan tersebut.

Pernyataan ini penting karena umat Israel menghadapi klaim-klaim bangsa-bangsa tetangganya tentang penguasaan dewa-dewi mereka di dalam seluruh ataupun beberapa bidang kehidupan tertentu, misalnya peperangan, pertanian, dll. Berita Alkitab bahwa Allah mengasihi dan hendak menyelamatkan makhluk-Nya juga didasarkan pada pengajaran bahwa Allah adalah Sang Pencipta. Pemahaman yang benar akan penciptaan berimplikasi bahwa umat tidak akan berpaling ke kuasa lain selain Allah di dalam hal-hal penting dalam hidup mereka.

Renungkan: Kecendrungan dunia sehari-hari kita adalah meniadakan relevansi Allah di dalam kelangsungannya dan tindakan-tindakan yang kita ambil di dalamnya. Pikirkan bagaimana ikrar “aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik Langit dan bumi” dapat Anda wujudkan dalam keseharian kehidupan Anda!.

Post a Comment

0 Comments