Renungan Singkat
Kejadian 1:1-2 - Bukan Cuma Adegan Pembuka
Seorang teman pernah
berkata seperti ini “beberapa menit pertama dari sebuah film adalah salah satu
kunci penting untuk mengerti sebuah film. Tanpanya, kita yang menonton bisa
salah menangkap makna yang ingin disampaikan film itu.
Sama halnya dalam Kejadian
1:1-2 - Kedua ayat pendek ini pun bukan sekadar tambahan pelengkap, tetapi
menyampaikan berita yang sangat dalam. Allah menciptakan segala sesuatu. Bahkan
kekacauan bumi dan samudera juga diciptakan oleh Allah (ayat 1-2). Hal ini
kontras dengan mitos penciptaan Mesir yang menceritakan bahwa bumi, langit, para
dewa-dewi termasuk Atum-Ra sang pencipta muncul dari sebuah samudera kkacauan
yang dinamakan Nu. Atau kepercayaan Babel yang meyakini langit dan bumi diciptakan
Marduk dari mayat dewi-monster ulat Tiamat. Keunikan Allah diperkuat dengan
pernyataan bahwa Roh-Nya “melayang-layang” di atas kekacauan pratatanan semsta
(ayat 2b). Ini menunjukan bahwa kuasa Allah yang menghidupkan, yang berkuasa
penuh atas kekacauan tersebut.
Pernyataan ini penting
karena umat Israel menghadapi klaim-klaim bangsa-bangsa tetangganya tentang
penguasaan dewa-dewi mereka di dalam seluruh ataupun beberapa bidang kehidupan
tertentu, misalnya peperangan, pertanian, dll. Berita Alkitab bahwa Allah
mengasihi dan hendak menyelamatkan makhluk-Nya juga didasarkan pada pengajaran
bahwa Allah adalah Sang Pencipta. Pemahaman yang benar akan penciptaan
berimplikasi bahwa umat tidak akan berpaling ke kuasa lain selain Allah di
dalam hal-hal penting dalam hidup mereka.
Renungkan: Kecendrungan
dunia sehari-hari kita adalah meniadakan relevansi Allah di dalam
kelangsungannya dan tindakan-tindakan yang kita ambil di dalamnya. Pikirkan
bagaimana ikrar “aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik Langit
dan bumi” dapat Anda wujudkan dalam keseharian kehidupan Anda!.
0 Comments