MANUSIA
EVOLUSI KESELAMATAN
Evolusi ialah berubah dalam berbagai arah. Kata evolusi dipakai berkenaan dengan asal mula kehidupan, maka kata tersebut lebih dari sekedar bermakna perubahan atau perkembangan. Teori evolusi juga menyinggung dengan asal mula manusia, evolusi mengajarkan bahwa ia berputar dalam jangka waktu lama melalui aksi perubahan dan seleksi alamiah dari yang sederhana, beralih menjadi bentuk lain yang pada dmulanya berasal dari makhluk bersel tunggal. Kemudian terbukti bahwa dasar evolusi naturalistis adalah sains dan kepercayaan (“iman”).
Evolusi theistis berpegangan bahwa Allah mengarahkan, memakai dan megontrol proses evolusi alamiah untuk menciptakan dunia dan seisinya. Biasanya pandangan ini beranggapan bahwa ide “hari dalam Kejadian satu bermakna masa-masa”, dalam proses evolusi termasuk di dalamnya “penciptaan” Adam dan bumi serta bentuk-bentuk pra-manusia, yang mana kesemuanya termasuk dalam kurun waktu yang lama.
Katolik Roma, Kristen Liberal dan Oemikiran Neo-Ortodok menyatakan sebenarnya yang diperlukan oleh evolusi theistis untuk mempertahankan dirinya menjadi theistis ialah adanya satu pribadi yang supranatural, suatu kekuatan yang tak nampak, yang telah memulai proses panjang evolusi. Mereka berpandangan bahwa Allah sebagai pribadi yang terlibat bukan saja pada permulaan dari proses tetapi juga pada berbagai masa sepanjang proses.
Penciptaan memiliki macam variasi, ciri utama dari pandangan ini ialah bahwa Alkitab adalah landasan satu-satunya. Sains boleh saja memberi sumbangsih bagi pengertian manusia, namun tidak boleh mengontrol atau mengubah penafsiran terhadap Alkitab yang sepenuhnya Firman Allah demi menjelaskan penemuan-penemuan Sains. Sejauh hal yang berkenaan dengan manusia adalah mengenai penciptaan yang mengajarkan bahwa Allah menciptakan manusia pertama menurut gambar dan rupa-Nya dari dalam tanah dan napas hidup-Nya (Kej. 1:27 dan 2:7) tidak ada makhluk manusia bertingkat rendah dan dilibatkan, tidak juga proses evolusi.
Penganut paham Penciptaan berpegang pada pandangan yang berbeda mengenai penciptaan. Mereka berpandangan bahwa Adam bukanlah manusia pertama yang menurunkan manusia diseluruh bumi. Dengan demikian mereka telah menolak Alkitab yang sepenuhnya adalah Firman Allah.
ALKITAB DAN ASAL MULA KEHIDUPAN
Meskipun Alkitab bukanlah kitab sains, tetapi tidak berarti bahwa Alkitab tak akurat tatkala ia menampilkan suatu kebenaran yang bersangkut paut dengan dunia sains. Memang apa saja yang dinyatakan oleh Alkitab berkenaan dengan pengetahuan apapun juga adalah benar, tepat dan terpercaya. Alkitab tidak memberi jawaban terhadap setiap pertanyaan yang kita harapkan dalam hal asal mula kehidupan. Namun apa yang dikatakan Alkitab harus diungkapkan bahwa Alkitab adalah kebenaran.
Beberapa praduga yang diperlukan, seperti dalam surat Ibrani yang mengingatkan kita mengenai iman. Semua yang Allah ciptakan dimulai dari benda-benda yang tidak terlihat. Artinya bahwa Allah menciptkan segala sesuatu dari ketiadaan menjadi ada. Berbeda dengan apa yang manusia ciptakan. Mansia tidak pernah bisa membuat yang tidak ada menjadi ada.
Fakta-fakta kebenaran tentang Penciptaan hanya ditemukan dalam Alkitab. Kebenaran apapun yang disingkapkan oleh sains tidak dapat diterima sebagai kebenaran mutlak. Sebab hanya Alkitab yang dapat memuat kebenaran yang mutlak yang dapat diandalkan termasuk fakta yang terdapat di pasal-pasal pembukaan kitab Kejadian.
Fakta dalam kitab Kejadian ditulis oleh Musa. Segala sumber yang dipakai sehubungan dengan penulisan dan kuasa wahyu Allah dalam penulisannya, ia adalah orang yang terdidik dan terlatih.
Dalam Kejadian 1:1 dimulai dengan kata Pada Mulanya yang merupakan bukti permulaan penciptaan dunia. Ayat pertama tersebut adalah suatu pernyataan yang mutlak. Beberapa orang memahami Kejadian 1:1 ini bukan sebagai penjelasan ciptaan yang mula-mula ex nihilo yang dirayakan oleh para malaikat (Ay. 3:7; Yer 45:18), tetapi banyak lainnya menganggapnya sebagai peristiwa pemulihan bumi yang sudah terhukum menuju persiapan tatanan baru penciptaan- manusia. Menurut penganut paham ini, bahwa penciptaan terjadi sebelum Kejadian 1:1. Dengan demikian telah ada bumi sebelum dunia diciptakan.
Namun pemahaman tersebut tidak sesuai dengan paham mengenai saat Penciptaan menurut Kejadian 1:1. Karena tatanan penciptaan bumi sudah dicatat dengan pasti menurut teks dalam Alkitab.
PENCIPTAAN MANUSIA
Menurut Charles C. Ryrie Hanya catatan Alkitab saja yang memberi informasi yang akurat tentang asal usul manusia. Ciri tertentu dari telihat dari karya yang dibuktikan dari ayat-ayat Alkitab yang tepat.
Karya penciptaan manusia didasarlan atas perundingan sidang Allah. Meskipun semua ciptaan-Nya sampai sebelum jadinya manusia dikatakan baik, namun ciptaan tersebut belum lengkap bila tanpa manusia. Allah sudah mendesain tentang kehidupan manusia sejak dunia belum dijadikan. Setelah penciptaan hari keenam, jadilah manusia dan semua itu amat baik (Kej. 1:31)
Penciptaan manusia tidak melibatkan proses evolusi apapun yang menghubungkan manusia dengan makhluk pra manusia yang berbentuk lebih sederhana. Jika proses evolusi dilibatkan, maka hal ini berarti bahwa secara jasmani manusia berasal dari bentuk bukan manusia yang kepadanya Allah menghembuskan napas hidup. (Kej. 2:7) sama sekali tidak mendukung pendapat itu. Dengan demikian, teori evolusi tentu salah total, karena manusia sudah di desain Allah, Bahkan Tuhan mengatakan kepada nabi Yeremia “sebelum engkau dibentuk dari rahim ibumu” teks ini meyakini bahwa manusia bukanlah bentuk yang dipikirkan oleh paham teori evolusi. Karena Tuhan sendiri yang telah membentuk manusia.
Allah memakai debu tanah serta meniupkan napas hidup ke dalamnya. Hal tersebut menyebabkan manusia menjadi makhluk hidup. Frasa yang sama (“makhluk hidup”) dipakai juga pada hewan (1:21, 24; 2:19), tetapi karena hewan tidak diciptakan menurut gambar-nya Allah, maka jelas ada perbedaan antara manusia dengan hewan.
Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya (Kej. 1:26-27). Bagian lain dari Alkitab yang relevan dengan pengajaran ini adalah Kejadian 5:1,3 yang memuat tentang penularan gambar (citra). Arti gambar dan rupa yaitu berasal dari kata bahasa Ibrani adalah tselem dan Demuth yang dalam Alkitab bahasa Latin diterjemahkan imago dan similitude. Dalam perjanjian barum kata-kata yang mirip untuk itu adalah ei-kon dan homoiosis. Walau ada sebagian ahli membedakan arti dua secara linguistic. Arti dari dua kata tersebut merupakan refleksi yang nyata dari Allah namun sekaligus juga penulis mengartikannya secara rohani yang bersifat abstrak.
Para bapa gereja yang berbahasa Gerik dan Latin memperbedakan antara gambar dan rupa. Gambar mengacu pada kejasmanian sedangkan rupa mengacu kepada bagian etika dari gambar Allah. Irenaeus menafsirkan gambar adalah akal dan kemerdekaan manusia sedangkan rupa adalah karunia untuk bergaul dengan Allah yang hilang pada waktu kejatuhan manusia.
SEGI-SEGI MANUSIA
Adam diciptakan melalui debu tanah dan dihembuskan napas hidup supaya menjadi makhluk hidup (Kej.2:7). Ada dua unsur dalam penciptaan manusia. Pertama unsur tanah yaitu sebagai bahan kebendaan. Kedua unsur bukan kebendaan. Unsur kebendaan yaitu terdapat berbagai bentuk – saluran darah, otak, otot, rambut dan lain-lain. Unsur bukan kebendaan seperti roh, jiwa, hati nurani, kemauan, kesadaran dan lain-lain. Kedua unsur ini memiliki fungsinya masing-masing.
KEJATUHAN MANUSIA
Pandangan mengenai kejatuhan manusia di Kejadian 3 dapat dikelompokan dalam tiga golongan.
1. Sebagian mengatakan bahwa hal tersebut adalah legenda sehingga kenyataan yang dipaparkan adalah tidak benar.
2. Yang lain mempertahankan “kebenaran” dari kisah kejatuhan tanpa harus menerima kebenaran sejarahnya.
3. Banyak yang menganggap peristiwa itu nyata serta merupakan kebenaran sejarah,
Bagian lain dari Alkitab mengabsahkan kesejarahan kejatuhan. Rasul Paulus juga pernah menyinggung sejarah dosa Adam di Roma 5:12-21. Paulus membandingkan kejatuhan dengan karya Kristus di Kayu Salib. Orang-orang yang menganggap bahwa Kejadian 3 itu adalah legenda, puisi, mitos yang benar ataupun juga, tak menyangkal kenyataan Kematian Kristus (walau mereka tidak setuju terhadap maknanya). Keberdosaan dan kematian Kristus merupakan sejarah yang real dan benar-benar terjadi, dengan demikian setiap orang percaya yang telah berdosa dan menerima Yesus akan diselamatkan.
0 Comments