Teori-Teori Dalam Pengilhaman
1. Pengilhaman mekanis atau mistis
Yang dimaksud dengan pengilhaman mekanis adalah manusia didalam pengilhaman hanya berfungsi sebagai mekanik atau mesin. Segala inisiatif dan keaktifan pokok ada pada Tuhan.
Dari sini
teranglah bahwa para penulis Alkitab tidak hanya berfungsi sebagai corong atau
mesin saja sebab penulis melakukan penyelidikan sendiri, menentukan maksudnya
sendiri dan memilih caranya sendiri di dalam pekerjaan menyaksikan penyataan
Tuhan Allah yang hidup.
2. Pengilhaman yang negatif atau pasif
Pandangan ini mengajarkan bahwa para
penulis Alkitab dijaga dan dibantu oleh Roh Kudus supaya jangan sampai tersesat
sehingga apa yang diucapkan atau ditulis sesuai dengan kehendak Allah. dengan
jelas disebutkan bahwa yang diilhamkan adalah tulisan-tulisannya atau Alkitabnya
bukan penulisnya.
3. Pengilhaman yang dinamis
Menurut pandangan ini hati para
penulis diperbaharui oleh Tuhan Allah, sehingga pengilhaman identik dengan
kelahiran yang kedua kali. Pengilhaman ialah kecakapan yang diberikan oleh Roh
Kudus didalam jabatan sebagai penulis. Makin dekat penulis dengan Kristus,
makin dapat dipercaya hasil penulisan. Oleh karen itu maka tulisan para rasul
dianggap sebagai lebih dapat dipercayai dari pada tulisan para murid rasul atau
tulisan orang-orang setelah zaman para rasul.
4. Pengilhaman yang organik
Menurut pandangan inilah yang sesuai dengan pemberitaan Alkitab. Kata organ tidak memberikan pengertian yang khas, sebab kata ini hanya berarti alat. Jadi dengan istilah ini hanya diungkapkan bahwa di dalam pengilhaman itu Tuhan Allah memakai manusia sebagai alat-Nya
5. Pengilhaman alamiah
Pandangan ini menganggap para
penulis Alkitab adalah para jenius yang tidak memerlukan bantuan adikodrati
dalam menuliskan Alkitab. Misalnya 1). Para penulis itu sendiri menghasilkan
apa yang mereka tulis : Allah tidak meniupkan kata-kata. 2). Pengilhaman macam
ini dapat berlaku terhadap buku-buku selain Alkitab. “tetapi garis batas antara
Alkitab dan tulisan keagamaan lainnya tidak begitu jelas dan menentukan untuk
bisa dipakai sebagai pembeda kualitas antara semua tulisan lainnya dengan
setiap bagian dari kanon Alkitab. 3). Seandainya pandangan ini benar, mengapa
para jenius masa kini tidak dapat menulis buku-buku setara dengan Alkitab yang
diilhami. 4). Pandangan pengilhaman demikian tentunya tidak mempercayai
ketidakbersalahan Alkitab.
6. Pengilhaman bertingkat
Artinya dalam Alkitab yang diilhami,
sebagian lebih diilhami dari pada bagian lainnya. Pengilhaman bertingkat
mengacaukan antara ide yang tidak sah mngenai pengilhaman bertingkat dan
pengakuan yang sah akan adanya keragaman relevansi atas bagian-bagian yang
berbeda dari Alkitab yang seluruhnya diilhami.
7. Pengilhaman sebagian
Konsep ini mengajarkan bahwa memang
sebagian Alkitab diilhami tatapi ada bagian-bagian yang tidak diilhami.
Pengilhaman sebagian mengajarkan bahwa beberapa bagian Alkitab memang sama
sekali tidak diilhami.
8. Pengilhaman konsep
Beberapa pihak tersedia mengakui bahwa konsep-konsep Alkitab diilhami tetapi bukan secara harafiah. Pandangan ini menganggap, pesan yang berwibawa diberikan secara konsepnya saja, tetapi pemakaian kata-katanya bisa salah. Dengan mengubah kata-katanya maka juga telah mengubah konsepnya.
Jikalau
pengilhaman sampai pada kata-katanya, maka Allah harus mendiktekan kata-kata
tersebut. Untuk menghindari hal kesimpulan demikian dalam merangkum ide bahwa
Allah mengilhami hanya konsepnya saja, sedangkan para penulis memilih
kata-katanya dan tidak harus teliti. Namun konsep-konsep yang Allah maksutkan
datang kepada manusia tanpa cacat sedikitpun.
9. Pengilhaman Barthian
Menurut Barthian, wahyu berpusat pada Yesus Kristus. Jikalau demikian maka Alkitab berdiri di pinggir atau di bagian luar dari lingkaran itu. Yesus Kristus adalah firman tetapi Alkitab hanyalah saksi terhadap firman atau Kristus. Kaum Barthian menuduh kaum Injili mempercayai pandangan pengilhaman secara dekte. Para penulis hanyalah mesin tik yang dipakai Allah untuk mengetik pesan-Nya. Tentu saja tidak demikian pandangan pengilhaman Orthodoks.
0 Comments