Header

Renungan Singkat - Kejadian 1:1-13 || Karya Tuhan Baik

pexels.com

 Karya Tuhan Baik

Keagungan penciptaan terlihat dengan nyata pada sabda pembukanya “pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” semua yang ada di bawah kolong langit ini merupakan karya ilmiah dan karya seni Allah yang tiada duanya. Dari ketiadaan, kekosongan, dan ketiadaan bentuk, Allah mencipta, mengisi, dan mengatur alam semesta ini.

Seperti seorang maestro karya seni memandang karya-karyanya itu dengan perasaan senang dan puas, demikianlah Sang Pencipta memandang karya akbar-Nya dan mengomentariny sebagai baik (ayat 4, 10, 12). Betapa brilian pikiran penciptaan yang ada di benak ilahi, sungguh tidak dapat disamai oleh pikiran-pikiran manusia yang pernah menjejak dan mengukir sejarah dunia ini karena semua pikiran manusia hanya meneruskan dan mengembangkan dari fondasi yang Allah sudah letakkan.

Pada tiga hari pertama Allah menciptakan dan mengatur wadah untuk kehidupan. Di hari pertama, Allah menciptakan terang untuk menjadi wadah waktu bagi kehidupan: yaitu siang dan malam. Tanpa terang, tiada kehidupan. Hari kedua dan hari ketiga merupakan pengaturan yang begitu rapih dan sistematis dari dunia ciptaan ini. Pemisahan air di langit dari air yang di bawah langit menciptakan ruangan untuk makhluk udara dan makhluk air. Sedangkan daratan dengan berbagai tumbuhan di dalamnya diciptakan dan diatur agar menjadi tempat yang indah dan asri bagi penghuninya, berbagai makhluk hidup darat dan terutama manusia.

Tuhan menciptakan semuanya ini, bersama dengan ciptaan-ciptaan yang lain di tiga hari berikutnya sebagai konteks bagi manusia mengembangkan diri dan melayani Tuhan serta sesama. Tugas manusia sebagai ciptaan tertinggi adalah memelihara dan menjaga keasrian dan keharmonisan ciptaan. Manusia bertanggung jawab untuk turut serta menggumuli bahkan mencari jalan keluar bagi penyesalan masalah seperti pemanasan global, kerusakan ekosistem, dan pembaruan paru-paru dunia

Post a Comment

0 Comments