Header

Defenisi Pengilhaman Alkitab

pexels.com


Defenisi Pengilhaman Alkitab

Menurut Dr. Harun Hadiwijono kata yang diterjemahkan dengan “diilhamkan” adalah theopneustos, yang secara harafiah yang berarti: dihembus, dimasuki angin, atau nafas Allah. maka ungkapan “tulisan yang diilhamkan” berarti: tulisan yang ke dalamnya atau ditiupkan nafas dari Roh Allah.

Dalam Matius 1:22 mengatakan bahwa Maria melahirkan Tuhan Yesus supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi, yaitu apa yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya (Yesaya 7:14). Di dalam ayat-ayat ini disebutkan bahwa Tuhan Allah berfirman oleh para nabi dengan memakai mulut nabi sebagai perantara untuk menyampaikan maksud Tuhan. Didalam 2 Petrus 1:21 mengatakan bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci  tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah atau dengan kata lain para nabi yang dipakai Tuhan untuk menubuatkan kehendak-Nya didorong dan dipimpin oleh Roh Kudus untuk segala orang beriman. Dua hal yang tampak jelas dari kutipan ayat diatas yaitu :

a.    Bahwa Tuhan Allahlah yang berfirman, Dialah yang memiliki gagasan.

b.    Bahwa manusia (yaitu para nabi atau rasul) berkata-kata atau menulis karena didorong oleh Roh Kudus.

Menurut Charles C. Ryrie pengilhaman adalah Allah mengawasi sedemikian rupa sehingga para penulis Alkitab itu menyusun dan mencatat tanpa kekeliruan pesan-Nya kepada manusia dalam bentuk kata-kata pada penulisan aslinya.

Kata kunci dalam definisi tersebut yaitu :

1.    Kata “mengawasi” memberikan peluang adanya hubungan antara Allah dengan para penulis dan bahan yang beragam serta meliputi penjagaan agar para penulis menulisnya dengan teliti.

2.    Kata “menyusun” menunjukkan bahwa para penulis bukanlah penulis yang pasif yang sekedar mencatat apa yang Allah dektekan, tetapi justru penulis aktif menyusun.

3.    “tanpa keliru” menyatakan penegasan Alkitab sebagai kebenaran (Yohanes 17:17).

            Beberapa hal harus dicatat bahwa oleh karena Kitab Suci dinafaskan oleh Allah, maka hal itu menekankan asal dari Kitab Suci yaitu Allah. Keseluruhan Kitab Suci dinafaskan oleh Allah. Paulus menyimpulkan bahwa PL dan PB dinafaskan oleh Allah, memiliki asal dari Allah bukan manusia.

            Pembelaan yang paling kuat untuk inspirasi verbal secara keseluruhan dari Kitab Suci adalah kesaksian dari Yesus Kristus. Yesus bersaksi atas inspirasi dari keseluruhan Kitab Suci, beragam kitab-kitab dari PL dan setiap kata-kata dari Kitab Suci sebagai yang dicatat dalam Kitab aslinya. Fakta bahwa Yesus mendasarkan argumentasi-Nya pada kata-kata yang rinci dari Kitab Suci menyaksikan pandangan-Nya yang tinggi pada Kitab Suci sebagai tambahan, Paulus mengakui bahwa semua Kitab Suci dinafaskan oleh Allah ; manusia adalah alat yang pasif yang dipimpin oleh Allah dalam aktivitas dan dipimpin oleh Roh Kudus dalam penulisan Kitab Suci tersebut.


Post a Comment

0 Comments