Header

Resensi Buku Survei Perjanjian Baru Merrill C. Tenney

 

RESENSI BUKU

Judul Buku                : Survei Perjanjian Baru

Penulis                        : Merrill C.Tenney

Penerbit                      : Gandum Mas

Halaman                     : 169-310

Tahun Terbit             : 2003

Buku ini membahas keempat Injil sebagai empat buah karya sastra yang berbeda-beda dan ditujukan pada sidang pembaca yang berbeda. Perbedaan pada masing-masing kitab-kitab Injil diimbang dengan besarnya kesamaan pada susunan, isi dan gaya penulisannya. Banyak peristiwa dalam kehidupan Kristus yang diceritakan dalam keempat Injil. Karena semuanya menulis mengenai satu orang pribadi, tidak heran bila terdapat banyak kesamaan dalam pemilihan serta penguraian pristiwa khusus dalam perjalanan hidupYesus.

MATIUS

 Injil Matius ditulis tidak diketahui. Sedikit kemungkinan bahwa ia ditulis sebelum orang-orang Kristen mulai meninggalkan Yerusalem.

Bagian-bagian dalam Matius :

       I.         Memperkenalkan pembaca Injil pada latar belakang Mesias

    II.     Kemunculan Yesus di Galilea setelah Yohanes Pembaptis dipenjarakan. Sebagian besar ini menguraikan dasar-dasar Rohani dan tata susila Kerajaan Allah

 III.            Berisi tentang mujizat yang menunjukan kuasa kekuasaanYesus atas penyakit.

 IV.            Cerita perumpamaan banyak dipakai tidak semuanya terdapat dalam bagian ini, tetapi kisah tentang perumpamaan yang terbanyak terdapat dalam pasal 13

MARKUS

         Tidak banyak yang diketahui mengenai penulisan Injil ini. Namanya tidak pernah disebut-sebut di sepanjang buku ini. Penulis lebih banyak menekankan fakta dari pada tema atau topik. Mungkin ia adalah salah seorang saksi ketika penangkapan Yesus di taman Getsemani. Dalam Markus 14:51-52, disebutkan tentang seorang pemuda yang mengikuti Yesus. Tidak diberikan suatu petunjuk  pun mengenai jati dirinya, maupun perannya di dalam kisah itu.

            Injil Markus adalah suatu kisah sejarah yang menyajikan suatu gambaran tentang diri dan karya Kristus. Injil ini akan diakhiri dengan kata penutup yang terlalu tergesa-gesa. Isinya singkat, resmi, jelas, tegas, dan penuhkuasa. Pokok cerita dari Injil ini disiarkan dengan baik didalam ayat pembukaannya, “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. ”Sepanjang tulisannya tercatat pelbagai reaksidari para pendengar Yesus. Reaksi itu adalah: “takjub”(1:27), mencela (2:7), takut (4:41), bertanya-tanya (6:14); “tercengang”(7:37), dengki (14:1). Sekurang-kurangnya ada dua puluh tiga sebutan semacam itu. Cerita ini menyajikan kesimpulan senndiri, dan dari pantulan pemikiran orang banyak kita dapat melihat evaluasi dari sikap manusia modern terhadapYesus.

LUKAS

            Diantara tiga Injil Sinoptis, Lukaslah yang paling banyak memberikan keterangan mengenai asal usulnya sendiri. Sang penulis yang tidak diberitahukan namanya, menyertakan suatu bab pembuka yang menyatakan tujuan dalam menulis Injil ini, metode yang ia gunakan dan hubungannya dengan rekan-rekan sezamannya yang sudah mencoba melakukan hal yang sama. Kata pembuka ini (Lukas 1:1-4) adalah kunci bagi kitab ini.

Jadi diri penulis bergantung dari hubungan antara Injil Ketiga ini dengan KPR. Bila Injil Lukas dan Kisah Para Rasul ditulis oleh orang yang sama, kita dapat menerapkan bukti-bukti kepenulisan dalam isi Kisah Para Rasul pada Lukas, dan sebaliknya.

            Hasil keseluruhan dari Injil Lukas adalah tepat seperti tujuan yang telah dinyatakan sebelumnya oleh sang penulis. Ceritanya begitu hidup dan diungkapkan begitu baik hingga orang dapat melihat Yesus sebagai tokoh sejarah yang nyata, bukan sekedar tokoh abstrak suatu karangan. Lukas 19:10 “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang,” digambarkan secara lengkap oleh Injil ini. Ia melukiskan Yesus sebagai Anak Manusia, menunjukan bagaimana Ia hidup di antara manusia, bagaimana ia menilai mereka, dan apa yang dilakukannya bagi mereka.

YOHANES

            Injil Yohanes adalah yang paling berbeda dan mungkin yang paling berharga di antara keempat Injil kanonik. Kitab Yohanes ini berbeda dalam struktur maupun gayanya. Pengajaran Yesus yang dikutip di dalamnya lebih banyak menyangkut pribadi-Nya dari pada etika tentang Kerajaan.

Jadi siapakah yang menulis Kitab Injil Yohanes ini? Menurut pasal terakhir, ia adalah “ murid yang dikasihi” yang merupakan teman dekat Petrus, dan yang berada sangat dekat pada Yesus pada perjamuan malam yang terakhir, (13:23), pada saat pengadilan-Nya (18:15-16), dan di bawah kayu salib (19:26-27). Hanya satu diantara sahabat-sahabat Yesus yang paling dekat bisa tepat mengetahui keadaan-keadaan ini. Yakobus terbunuh pada awal sejarah gereja (KPR 12:2). Petrus, Tomas, dan Filipus begitu sering disebut orang ketiga, hinga tidak ada kemungkinan bahwa merekalah penulisnya. Meskipun penulisnya tidak menyebutkan namanya, ia menganggap bahwa pembaca sudah mengetahui siapakah dia sebenarnya dan bahwa mereka akan mengakuinya sebagai penulis karangannya. Yohanes anak Zebedeus adalah satu-satunya kemungkinan yang tersisa, dan dengan menganggap dirinya sebagai penulis.

Kunci dari Injil Yohanes termuat dalam pernyataan penulisan sendiri di dalam Yohanes 20:30-31

            Ada tiga kata yang menonjol dalam uraian singkat ini:

1.      Tanda              => Petunjuk tentang susunan Injil ini di seputar sekumpulan mujizat.

2.      Percaya            => Kunci Injil ini, yang diulang Sembilan puluh delapan kali

3.      Hidup              => Dalam gaya bahasa Yohanes ini adalah rangkuman dari segala sesuatu yang dikaruniakan kepada orang percaya melalui penebusa-Nya. Hidup menurut bukan sekedar daya kehidupan hewani, atau peristiwa keberadaan manusia, tetapi Kristus sebagai contoh dari kehidupan ini yang merupakan karunia serta tujuan Allah bagi semua umat Kristen.

 

KISAH PARA RASUL

            Kisah Para Rasul bukanlah suatu unit tersendiri, karena jelas bahwa ia ditulis sebagai kelanjutan dari Injil Lukas. “Penulis berbicara buku yang pertama” (Kisah 1:1) dan menunjukan tulisannya pada Teofilus.

            Kisah Para Rasul dapat dibagi menjadi lima bagian utama:

 

       I.            Pembukaan      (1:1-11)

    II.            Tempat Asal Gereja: Yerusalem         (1:12-8:3)

 III.            Masa Peralihan: Samaria         (8:4-11:18)

 IV.            Perluasan kepada Orang Bukan Yahudi         (11:19-21:16)

Misi Paulus: Antiokhia dan Kekaisaran Romawi

    V.            Penahanan dan Pembelaan Paulus:

Kaisarea dan Roma     (21:17-28:31)


Post a Comment

0 Comments