Header

Kekristenan Dimulai Dengan Lahir Baru - Anak Muda Bangkit

Kekristenan Dimulai Dengan Lahir Baru

            Istilah lahir baru sering dipakai dalam Perjanjian Baru dengan menggunakan istilah yang sama seperti : Manusia baru (Ef. 4:24; Kol. 3:10) dilahirkan kembali (Yoh. 3:3), dilahirkan dari air dan Roh (Yoh. 3:5), penciptaan kembali (Mat. 19:28), ciptaan baru (2 Kor. 5:17), dan lain sebagainya. Kata kelahiran kembali dalam bahasa aslinya adalah παλιγγενεσίας paliggenesias” yang dapat dipakai dengan dua arti, baik secara umum dan secara khusus.[1] Dalam arti umum yaitu sebagai petunjuk pembaharuan segala sesuatu seperti: pembaharuan alam semesta, yang terjadi pada kedatangan Kristus yang keduakali,  atau untuk menunjukan kehidupan yang baru pada umumnya. Dalam Titus 3:5  menuliskan frasa “permandian kelahiran kembali” memiliki makna bahwa Kristus telah menyelamatkan orang percaya karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali. Dalam arti khusus kata kelahiran kembali juga memiliki makna yaitu sebagai karya Allah yang dikerjakan secara langsung melalui perantaraan Roh Kudus yang mampu mencurahkan hidup baru kepada manusia, yang pada mulanya mati secara rohani akibat dosa, namun dapat diperbaharui melalui iman yang dimiliki manusia.[2]

Lahir baru merupakan pemulihan manusia kembali pada gambar-Nya. Dengan kata lain, lahir baru merupakan satu perubahan yang Tuhan kerjakan bagi manusia yang telah berdosa, melalui pertolongan  Roh Kudus. Pemahaman tentang lahir baru merupakan doktrin Kristen yang fundamental yang tidak bisa dipisahkan dengan pembenaran, karena pada saat karya Allah dinyatakan untuk manusia, maka pembenaran dan kelahiran baru berjalan bersamaan. Jadi, saat manusia dibenarkan oleh anugerah melalui penebusan Yesus Kristus, manusia juga dilahirkan dari Roh.[3] John Wesley tidak membedakan kedua hal tersebut dengan pemahaman bahwa pembenaran dan kelahiran baru merupakan suatu tindakan dari pengampunan yang Allah berikan dengan mengabaikan secara mutlak syarat-syarat kebaikan dan perbuatan moral. Allah berkuasa untuk mengampuni dosa, pada saat yang sama orang-orang berdosa disucikan, dibersihkan dan dimurnikan oleh Allah.[4]

            Alkitab mengajarkan bahwa setiap orang yang lahir baru bukan berarti hidupnya di dunia langsung menjadi sempurna tanpa cacat cela. Paulus pernah mengatakan kepada jemaat Korintus mengenai orang percaya yang menjadi “ciptaan baru” 2Kor. 5:17 bermaksud bahwa ciptaan baru yaitu menjalani kehidupan yang berpaling kepada Allah oleh sebab kasih karunia-Nya telah menebus manusia kembali melalui pengorbanan Kristus.[5]

            Menurut Louis Berkhof ada tiga ciri khas positif dari lahir baru atau dengan istilah lain yang digunakannya yaitu kelahiran kembali, berikut penjelasannya: Pertama, kelahiran kembali adalah suatu perubahan yang terjadi dengan penanaman prinsip kerohanian yang baru dalam diri manusia dan sebuah kehidupan yang berbalik kearah Allah. Kedua, kelahiran kembali tidak terjadi secara progresif atau bukan proses sedikit demi sedikit melainkan terjadi dalam natur manusia yang bersifat seketika. Ketiga, kelahiran kembali merupakan keubahan hidup yang terjadi dalam hidup manusia yang tidak pernah secara langsung disadari oleh manusia. sebab ini merupakan karya rahasia Allah, yang dapat dilihat melalui akibat kelahiran kembali tersebut.[6]



[1]Harun Hadiwijono, Iman Kristen (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2005) 397-398.

[2]Ibid, 398

[3]Sih Budidoyo, Menelaah Pandangan John Wesley Tentang Arti dan Makna Keselamatan Orang Percaya, (Yogyakarta : ANDI, 2014),136.

[4]Ibid, 137.

[5]Nurnilam Sarumaha “Pengudusan Progresif Orang Percaya Menurut 1 Yohanes 1:9” Vol. 5, No. 1 2019, 7.

[6]Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 (Malang : Momentum, 2008), 125.

Post a Comment

0 Comments